News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Update Corona: Kasus Baru Jadi Rekor Tertinggi, Jatim Terbanyak Kasus Positif, Lampaui Jakarta

Penulis: Daryono
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BIN menggelar rapid test di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/6/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Update Corona di Indonesia, Sabtu (27/6/2020), tambahan kasus baru Covid-19 kembali menjadi rekor tertinggi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dirilis pada Sabtu sore, terdapat 1.385 kasus baru yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir.

Angka ini menjadi rekor tertinggi tambahan kasus baru setelah sebelumnya kasus baru tertinggi sebesar 1.331 kasus pada 18 Juni lalu.

Dengan adanya tambahan 1.385 kasus baru, total kasus positif Corona di Indonesia kini naik dari 51.427 kasus menjadi 52.812 kasus.

Grafik tambahan kasus baru Corona di Indonesia (covid19.go.id)

Sedangkan dari sisi pasien sembuh dan angka kematian juga mengalami peningkatan.

Pasien sembuh bertambah sebanyak 576 orang sehingga total pasien sembuh kini menjadi 21.909.

Baca: UPDATE Corona 27 Juni 2020: Bertambah 1.385 Pasien, Total Kasus Capai 52.812

Adapun pasien meninggal bertambah sebanyak 37 orang.

Total pasien meninggal bertambah dari sebelumnya 2.683 naik menjadi 2.720.

Jawa Timur Terbanyak

Berdasar sebaran per provinsi, kasus baru hari ini paling banyak berasal dari Jawa Timur yang melaporkan sebanyak 277 kasus.

Total kasus positif Corona di Jawa Timur kini menjadi 11.178. 

Angka ini menjadi yang tertinggi di Indonesia dan melampai total kasus Corona di DKI Jakarta sebanyak 10.994 kasus.

Di urutan kedua, kasus baru datang dari DKI Jakarta dengan 203 kasus baru.

Disusul Jawa Tengah di urutan ketika dengan tambahan kasus baru sebanyak 197 kasus.

Total kasus positc Corona di Jawa Tengah kini sebanyak 3.294.

Berikut data update Corona di Indonesia:

Update data Corona di Indonesia, Sabtu, 27 Juni 2020 (Twitter BNPB_Indonesia)

Gejala dan Ciri Virus Corona

Seseorang yang terpapar virus corona atau Covid-19 akan mengalami berbagai macam gejala.

Gejala virus corona yang paling umum ialah demam tinggi dan batuk kering.

Dalam kasus yang lebih parah, gejala Covid-19 meliputi kesulitan bernafas.

Namun, beberapa dokter yang menangani pasien virus corona, melihat beberapa gejala lain yang biasanya tidak dikaitkan dengan Covid-19.

Seperti yang dilansir Business Insider, wakil direktur medis di perusahaan telemedicine K Health, Dr. Edo Paz, mengungkapkan:

"Gejala tambahan yang dialami orang-orang yang terkena virus corona yaitu hilangnya indera pembau dan perasa, sakit perut, nyeri badan, dan mual."

Baca: Ambulans Dihadang di Ambon, Jenazah Corona Diambil Paksa, 8 Orang Jadi Tersangka

Masalah pencernaan, termasuk mual, diare, dan bahkan muntah, agak lazim pada pasien COVID-19.

David Hirschwerk, seorang spesialis penyakit menular di Northwell Health, penyedia layanan kesehatan terbesar di New York, mengatakan bahwa dari apa yang dia lihat "Ada 10% pasien yang memiliki gejala masalah pencernaan."

Namun, apa yang belum dipahami oleh para dokter adalah mengapa ada begitu banyak gejala virus corona.

"Komunitas medis belum tahu mengapa virus corona mempengaruhi orang secara berbeda, dan beberapa ada yang lebih parah daripada yang lain," kata Paz.

Namun, Dr. Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis, percaya bahwa gejala ada hubungannya dengan bagaimana virus corona masuk dan bergerak ke dalam tubuh orang yang terinfeksi.

"Setiap orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang unik, dan akibatnya, beberapa orang akan mengalami reaksi yang agresif terhadap COVID-19, sementara yang lain biasa saja," kata Desai.

"Gejala umumnya timbul sesuai di mana virus berada di dalam tubuh."

Bagaimana virus COVID-19 bergerak di dalam tubuh manusia?

Masih dilansir Business Insider, Desai mengatakan virus corona yang pertama kali mengenai hidung dan belakang tenggorokan, menyebabkan gejala-gejala seperti flu biasa, termasuk hidung tersumbat, pilek, dan sakit tenggorkan.

Di tahap itu, beberapa pasien akan kehilangan indra penciuman dan indra perasa.

Selanjutnya, kata Desai, virus yang berpindah ke paru-paru, kemungkinan menyebabkan sesak napas, batuk, dan nyeri dada.

Virus kemudian bisa pindah ke aliran darah, di mana demam, berkeringat saat malam, rasa tidak nyaman, dan kelelahan bisa terjadi.

"Itu berarti bahwa beberapa orang mungkin hanya mendapatkan gejala terlokalisasi ke satu wilayah sedangkan yang lain mungkin mendapatkan gejala di semua wilayah," kata Desai.

(Tribunnews.com/Daryono, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini