TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengeluarkan produk inovasi terbaru, yakni kalung anticorona.
Produk inovasi ini merupakan hasil uji lab para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus corona.
Dilansir KompasTV, Minggu (5/7/2020), Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, beserta Kepala Balitbangtan, Fajry Jufri, dan Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono, menjelaskan terobosan ini memiliki hasil pengujian eucalyptus terhadap virus influenza, virus Beta, dan gamma corona yang menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80-100 persen.
"Bahkan Balitbangtan membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, dan diffuser. Kami akan terus kembangkan dengan target utamanya korban terpapar virus Covid-19," ujar Syahrul Yasin Limpo.
Baca: Belum Memiliki Dasar Penelitian Meyakinkan, IDI Tak Yakin Kalung Kementan Bisa Tangkal Virus Corona
Baca: Kalung Eucalyptus Disebut sebagai Antivirus Covid-19, Ini Kata Akademisi UGM
"Insya Allah ini akan berhasil. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk takut terhadap virus ini, tetapi kita juga harus terus waspada. Saya berharap inovasi ini bisa cepat dibagikan kepada masyarakat luas," lanjutnya.
Hingga kini terdapat 700 jenis eucalyptus di dunia dengan kandungan bahan aktif yang beranekaragam.
Namun, bahan utamanya terdapat pada kandungan cineol-1,8 yang bermanfaat sebagai antimikroba dan antivirus.
Penelitian tersebut merupakan hasil identifikasi melalui beberapa tanaman herbal dari jamu-jamuan, seperti temulawak, jahe, jambu biji, dan minyak atsiri.
"Kami sudah mencobanya kepada yang terpapar virus Covid-19 dan hasilnya sangat baik. Namun untuk itu kita masih harus menunggu dari pihak terkait untuk dapat didistribusikan," ungkap Fajry.
Selain itu, Fajry juga menjelaskan pembuatan produk eucalyptus ini menggunakan teknologi nano.
Rencananya, kalung anticorona tersebut mulai diproduksi bulan depan dan kini proses perizinan masih berjalan.
“Izin edar roll on dan inhaler dari BPOM sudah keluar. Sekarang lagi di produksi oleh PT Eagle Indhoparma, sedang kalung aroma terapi masih berproses,” jelas Fajry.
"Sehubungan dengan berbagai pandangan dan komentar terhadap produk tersebut, semua kembali pada preferensi masing-masing,"
"Isi kalung itu sama dengan yang ada di roll on dengan teknologi nano,” tambahnya.
Baca: Kalung Eucalyptus Disebut sebagai Antivirus Corona, IDI Beri Tanggapan, Singgung Soal Penelitian
Baca: Respon IDI Soal Kalung Eucalyptus untuk Antivirus Corona, Harus Ada Penelitian Buktikan Khasiatnya
Meskipun nantinya telah menggunakan kalung antivirus, masyarakat diharapkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Kalung anticorona tersebut berbahan dasar eucalyptus.
Beberapa manfaat dari eucalyptus ini adalah melegakan saluran pernapasan, kemudian menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, menanggapi produksi kalung eucalyptus tersebut.
"Semestinya ada hasil penelitian yang dapat membuktikan atau meyakinkan bahwa kalung tersebut berkhasiat sebagai antivirus," ujar Daeng, dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Minggu (5/7/2020).
Lantas, seperti apa manfaat eucalyptus?
Berikut ini manfaat eucalyptus, dikutip dari Healthline.com:
1. Meredakan batuk
2. Mengeluarkan lendir dari dada
3. Menghindari gigitan serangga
4. Mengobati luka dan mencegah infeksi
5. Melegakan pernapasan
6. Mengontrol gula darah
7. Meringankan gejala herpes
8. Melawan kuman yang menyebabkan bau mulut
9. Meringankan nyeri sendi
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)