News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pemerintah Jelaskan Sebab Hasil Tes Spesimen Covid-19 Hanya 12.756

Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto, 5 Juli 2020.jpg

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menginformasikan soal pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 pad Senin (6/7/2020).

Adapun pemeriksaan spesimen yang rampung pada hari ini sebanyak 12.756 spesimen.

Angka tersebut diketahui berada di bawah target pemerintah sebesar 20 ribu. Penyebab turunya angka hasil spesimen pun dijelaskan.

Baca: Aktor Nick Cordero Meninggal karena Komplikasi Covid-19, Berjuang Lawan Virus Ini Selama 3 Bulan

"Pemeriksaan ini seperti biasanya setiap pada hari Senin pasti akan menurun dengan drastis karena beberapa laboratorium kita di hari Minggu tak melaksanakan operasional pemeriksaan sehingga hanya terbatas pada pemeriksaan yang dilaksanakan oleh jejarin laboratorium Kemenkes" kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam siaran BNPB, Senin (6/7/2020)

"Sehingga hasil total pemeriksaan spesimen, sebanyak 928.238 spesimen," lanjutnya.

Baca: UPDATE: Tambah 1.209 Pasien, Total Kasus Positif Covid-19 Hingga Hari Ini Sebanyak 64.958

Pemeriksaan spesimen, dikatakan Yuri, dilakukan dengan dua metode. Metode pertama yakni real time polymerase chain reaction (PCR). Metode yang kedua merupakan tes cepat molekuler (TCM).

Dari pemeriksaan tersebut, jumlah kasus positif yang terjadi di Indonesia mengalami penambahan sekitar 1.200 pasien positif corona

"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 1.209 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 64.958 orang," ujar Yurianto.

Yuri juga mengatakan penambahan kasus sembuh hari ini mencapai 814 pasien, sehingga total kasus sembuh sebanyak 29.919 orang.

"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 3.241 orang setelah penambahan 70 orang," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini