TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Kewaspadaan dan Kesiagaan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban meminta pemeriksaan terhadap pihak yang melakukan kontak dengan klaster baru yakni klaster Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD di Kota Bandung, Jawa Barat.
Menurut Zubairi, pemeriksaan bukan hanya dilakukan kepada warga sekitar, namun kepada semua pihaknya yang pernah kontak langsung.
"Bukan warga sekitar, tapi semua yang kontak dengan Secapa itu. Misalnya anda tinggal di 1 KM dari situ tapi enggak pernah ngobrol, ketemu, ya enggak usah," kata Zubairi kepada Tribunnews.com, Jumat (10/7/2020).
Zubairi mengatakan pemeriksaan wajib dilakukan kepada pihak yang melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona di Secapa TNI AD dalam 14 hari terakhir.
Baca: Klaster Baru di Secapa AD Bandung, 1.262 Orang Positif Corona hingga Lokasi Diisolasi
Pihak yang positif dapat dilakukan wawancara mendalam mengenai kegiatannya selama 14 hari terakhir untuk mengetahui pihaknya yang pernah kontak dengannya.
"Pihak yang kontak dekat waktu 14 hari terakhir," kata Zubairi.
Sebelumnya Penambahan kasus positif Covid-19 hari ini (9/7/2020) yang sebanyak 2.657 memunculkan klaster di sekolah calon perwira (Secapa) TNI AD, di Bandung Jawa Barat.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan sebanyak 962 orang terinfeksi Covid-19 di lokasi tersebut.
"Ini didapatkan dari klaster yang sudah kita lakukan epidemologi sejak tanggal 29 kemarin berturut-turut, yaitu klaster di pusat pendidikan sekolah calon perwira TNI AD yang kita dapatkan keseluruhan kasus positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang," ujar Yurianto.
Yurianto menyebut sebanyak 17 orang dirawat dan diisolasi di RS Dustira Cimahi karena keluhan ringan.
"Beberapa di antaranya mengeluh di pernafasannya, baik batuk maupun agak sesak," papar Yuri.
Adapun 1.245 orang lainnya, dikatakan Yurianto, tanpa keluhan apa pun.