Kasus-kasus virus corona, yang disebut 'superspreading', telah memperkuat kecurigaan bahwa kontaminasi melalui udara adalah suatu kemungkinan.
Di kota Mount Vernon di Washington, AS, satu orang dicurigai telah menginfeksi setidaknya 45 orang lainnya, yang telah bernyanyi bersamanya dalam paduan suara yang sama.
Beberapa dari mereka yang terinfeksi mengakui mereka tak melanggar panduan jaga jarak sosial.
Insiden serupa dilaporkan terjadi di Guangju, China, pada Januari silam, ketika seseorang yang terinfeksi virus itu diyakini menularkannya kepada sembilan orang lain ketika makan di restoran yang sama.
Para ilmuwan mengatakan salah satu orang yang terinfeksi duduk sekitar enam meter dari orang yang membawa virus itu.
Apa yang harus kita lakukan sekarang?
Cara bagaimana suatu penyakit menular menentukan langkah-langkah yang diambil untuk menghentikan penyebarannya.
Pedoman WHO saat ini untuk Covid-19 merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan air hangat dan sabun selama 20 detik, serta mengikuti aturan jarak sosial.
Namun, sejumlah ilmuwan kini mengatakan, meski langkah-langkah ini penting, namun itu tak akan cukup mencegah penyebaran melalui udara.
Baca: Kawasan Padat Penduduk Dikhawatirkan Jadi Kawasan Rawan Penyebaran Covid-19
Sejauh ini, WHO belum mengubah apa pun di panduannya, namun mereka kini sedang mengevaluasi bukti baru yang mengindikasikan virus menyebar lewat udara.
Jika terkonfirmasi, panduan resmi dapat diperluas guna mencakup penggunaan masker yang lebih luas, dan jaga jarak yang lebih ketat, terutama di bar, restoran, dan transportasi umum.
Regulasi yang lebih ketat terkait ruangan ber-AC juga mungkin akan berubah.
Apa yang membuat WHO mengevaluasi panduannya?