TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandung dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menolak menghadiri undangan konferensi pers dari Kodam III/Siliwangi di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/7).
Diketahui, undangan itu merujuk adanya konferensi pers dari KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa terkait klaster Covid-19 Secapa TNI AD.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus menjelaskan sebenarnya kompleks Secapa TNI tidak sepenuhnya zona merah.
Baca: Warga Sekitar Komplek Secapa TNI AD Sempat Kena Bully: Awalnya Waswas dan Khawatir
Baca: Update Klaster Secapa TNI AD, 17 Orang Terkonfirmasi Covid-19 yang Dirawat dalam Kondisi Baik
Dalam kompleks itu, Nefra mengatakan tetap ada pembagian zona hijau, orange dan merah. Hal ini tak berbeda jauh dengan di Wisma Atlet Kemayoran.
"Sebenarnya zona merah itu tidak di semua Secapa kompleks, sama halnya seperti di Wisma Atlet dan RSPAD. Ada pembagian zonanya, zona hijau, orange dan merah," ujar Nefra, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (11/7/2020).
Nefra mengatakan pihaknya akan menjelaskan terkait adanya zona hijau tersebut kepada AJI dan IJTI. Selain itu, pihaknya juga akan berusaha mengakomodir permintaan mereka.
"Kita akan sampaikan terkait zona tersebut dan juga kita akomodir. Tapi kita tidak undang semua wartawan, hanya terbatas," kata dia.
Diketahui, AJI dan IJTI menolak undangan dari Kodam III/Siliwangi untuk hadir mengikuti konferensi pers KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa di Secapa TNI AD, Sabtu (11/7).
Mereka keberatan jika konferensi pers diadakan di Secapa TNI AD yang merupakan zona merah dan khawatir jurnalis yang hadir berpotensi terpapar Covid-19.