News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Indonesia Masuk 10 Besar Kasus Covid-19 di Asia, Urutan ke-26 Dunia di Bawah China dan Iraq

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan warga antre melakukan tes swab gratis di Gelora Pancasila, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/6/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia berada di urutan ke-26 negara dengan kasus konfirmasi Covid-19 di dunia pada Rabu (15/7/2020) sore.

Indonesia berada dua tingkat di bawah negara asal Covid-19, China, yang berada di urutan ke-24.

Dengan tambahan 1.522 kasus, total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 80.094 orang.

Dikutip dari worldometers, Iraq berada satu tingkat di atas Indonesia dengan 81.757 kasus.

Adapun negara dengan kasus terbanyak masih ditempati Amerika Serikat dengan 3.545.692 kasus.

Brazil berada di urutan kedua dengan 1.931.204 kasus.

Hingga saat ini lebih dari 3 juta warga dunia terpapar Covid-19.

Baca: Masyarakat Dinilai Sudah Tak Takut Covid-19, DPRD Minta Anies Kembali Perketat PSBB

10 Besar Asia

Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di atas Filipina.

Adapun di kawasan Asia, Indonesia menempati urutan ke-10.

Berikut 10 besar negara di Asia dengan kasus Covid-19 terbanyak dikutip dari worldometers, Rabu (15/7/2020) pukul 17.15 WIB.

1.  India  937.844 kasus
2.  Iran  262.173 kasus
3.  Pakistan  255.769 kasus
4.  Saudi Arabia  237.803 kasus
5.  Turkey  214.993 kasus
6.  Bangladesh  193.590 kasus
7.  Qatar  104.533 kasus
8.  China  83.611 kasus
9.  Iraq  81.757 kasus
10.  Indonesia  80.094 kasus

Baca: Khofifah: 32 Mesin Lab PCR Telah Disebar di Wilayah Jawa Timur

Tambahan Harian

Sementara itu pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali memperbarui soal data jumlah pasien positif virus corona di Indonesia pada Rabu (15/7/2020)

Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan hari ini kasus baru bertambah 1.522 orang

"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 1.522 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 80.094 orang," ujar Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Sementara pasien yang sembuh bertambah 1.414 orang. Sehingga total pasien yang sembuh mencapai 39.050 orang.

"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 3.797 orang setelah penambahan 87 orang," ungkap Yurianto.

Seperti diketahui, pada Selasa (15/7/2020) kemarin terdapat tambahan 1.591 kasus positif corona di Indonesia sehingga total 78.572 orang.

Sementara penambahan kasus sembuh hari ini mencapai 947 pasien, sehingga total kasus sembuh sebanyak 37.636 orang

Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 3.710 orang setelah penambahan 54 orang.

Baca: Pasien Positif Covid-19 di RS Wisma Atlet Lebih dari 1.000 Orang Selama Enam Hari Berturut-turut

Prediksi Puncak Covid-19

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi puncak wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus atau September 2020 nanti.

Hal itu disampaikan Jokowi kala berbincang dengan wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/7/2020).

"Kalau melihat angka-angka, memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir," kata Jokowi dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com sebelumnya.

Jokowi pada bulan Maret lalu juga sempat memprediksi puncak Covid-19 akan terjadi pada Mei.

Akan tetapi prediksi tersebut meleset.

Jokowi kini justru menemukan fakta kasus baru Covid-19 masih terus bertambah.

Baca: Covid-19 Menular Lewat Udara, Pakar: Minimalisir Penggunaan AC di Kantor

Seperti halnya di DKI Jakarta, positivity rate atau perbandingan antara jumlah tes dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 melonjak dari empat hingga lima persen menjadi 10,5 persen.

Prediksi terbaru pandemi Covid-19 akan mencapai puncaknya pada Agustus atau September juga masih bisa berubah.

Jokowi menilai hal tersebut bergantung dengan kinerja seluruh jajarannya dalam menekan penyebaran kasus Covid-19.

"Kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda. Oleh sebab itu, saya minta pada para menteri untuk bekerja keras," ungkapnya.

Beri Arahan Masifkan 3T

Sementara itu, Jokowi juga memberikan arahan untuk memasifkan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment.

Hal itu disampaikan Jokowi kala membuka rapat terbatas, Senin (13/7/2020).

"Ada tiga hal yang ingin saya sampaikan pada pagi hari ini. Yaitu (pertama), tetap pada concern kita untuk memasifkan 3T dengan prioritas," ungkap Jokowi dikutip dari setkab.go.id.

Baca: Tingkat Risiko Penularan Covid-19 di Kota/Kab Jawa Timur, Hanya Ada 5 Wilayah Berisiko Rendah

Ada delapan provinsi yang diminta Jokowi untuk diprioritaskan.

Kedelapan provinsi tersebut ialah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua.

Jokowi juga meminta ditingkatkannya kemampuan tes PCR per hari.

"Untuk tes harus ditingkatkan jumlah PCR test dengan menambah jumlah lab-lab yang ada di daerah plus mobile lab PCR."

"Yang kita harapkan nantinya target sesuai yang saya sampaikan supaya bisa tercapai, 30 ribu," ungkapnya.

Jokowi juga meminta agar tracing dilakukan secara masif.

"Tracing atau penelusuran untuk ODP maupun PDP, kemudian memberikan isolasi mandiri dan treatment."

"Ini peningkatan fasilitas kesehatan rumah sakit khususnya bed, APD, obat-obatan, ventilator, kamar isolasi yang ini juga masih memerlukan tambahan-tambahan untuk provinsi-provinsi yang tadi saya sebut," ungkap Jokowi.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Fahdi Fahlevi/Taufik Ismail)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini