TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Seorang pasien diduga penderita virus corona atau Covid-19 berusaha kabur dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur.
Peristiwa tersebut sempat terekam video dan viral di media sosial.
Baca: Khofifah: 6 Hari Berturut-turut Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Jatim Tertinggi
Dari tayangan video yang berdurasi 1 menit 24 detik itu menayangkan seorang pasien sedang berdiri di bahu jalan.
Tak lama kemudian, pasien tersebut dijemput sejumlah petugas medis lengkap mengenakan APD dan baju hazmat.
Antara pasien dan petugas medis itu terlihat kejar-kejaran.
Hingga akhirnya dua orang dari petugas medis menghampiri pasien sebelum video tersebut berakhir.
Berdasarkan keterangan dari seseorang yang merekam video tersebut menyampaikan, bahwa ada satu orang pasien Covid-19 sedang kabur dari RSSA Malang.
Pasien tersebut kemudian berjalan keluar dan menghampiri para sopik ojek yang sedang mangkal di sekitaran RSSA Malang.
Akan tetapi, para sopir ojek tidak ada yang mau mengantar pasien tersebut.
Mereka malah lari ketakutan, karena melihat pasien tersebut dikejar oleh para tenaga kesehatan.
"Seorang pasien Covid-19 kabur. Mau pulang naik ojek, tapi sopir ojeknya kabur semua," ucap seseorang yang merekam video tersebut.
Berikut fakta-faktanya:
Usai melahirkan
Dari hasil konfirmasi surya,co.id, pasien yang mencoba kabur dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang ternyata perempuan.
Dia selesai menjalani persalinan pada tanggal 12 Juli 2020.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama RSSA Malang, dr Kohar Hari Santoso melalui rilis yang diterima SURYAMALANG.COM, Rabu (15/7/2020).
Dokter Kohar Hari Santoso menyampaikan, perempuan tersebut merupakan pasien dengan status terkonfirmasi Covid-19.
Dia menjalani isolasi mandiri setelah menjalani persalinan melalui operasi caesar.
"Iya benar, perempuan itu merupakan merupakan pasien kami yang sedang keluar pada Selasa (14/7) kemarin," ucapnya.
Takut membayar biaya mahal
Alasan perempuan tersebut keluar dari RSSA Malang karena takut membayar biaya mahal karena dirawat di ruang VIP.
Ruangan tersebut sebelumnya merupakan ruang Paviliun VIP yang kini difungsikan sebagai ruangan khusus isolasi bagi pasien Covid-19.
Selain itu, alasan lain yang membuat perempuan tersebut keluar disampaikan oleh dr Kohar karena alasan psikis.
"Pasien ini mengkhawatirkan putra-putrinya yang ada di rumah (selain bayi yang saat ini masih dirawat di RSSA), karena tidak bisa bertemu siapa-siapa saat berada di ruang isolasi," ucapnya.
Pasien Covid-19 itu sebelumnya telah dinyatakan agar menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan dari Dinas Kesehatan usai menjalani persalinan.
Setelah mendapat keputusan dokter bahwa pasien tersebut boleh pulang, pasien tidak sabar dan berusaha untuk keluar dari ruang isolasi.
Hingga akhirnya, pasien tersebut keluar ruangan dengan memanfaatkan kesempatan ketika tidak ada pengawasan dari perawat.
Namun usaha pasien untuk keluar dari ruang isolasi itu terdeteksi oleh petugas melalui kamera CCTV.
Karena pada saat itu petugas tidak memakai APD lengkap, sehingga petugas keamanan hanya bisa memperingatkan dengan peringatan verbal dengan terus mengikuti pasien.
Setelah itu, petugas medis dengan memakai APD lengkap berusaha untuk membujuk pasien agar kembali ke ruang isolasi.
Dikarenakan, pada saat itu pasien telah keluar dari area rumah sakit dan mendekati para sopir ojek online yang pada saat itu sedang mangkal.
Setelah dibujuk oleh petugas, pasien yang berusaha kabur tersebut kemudian mau untuk kembali ke ruang isolasi.
Saat ini, pasien Covid-19 tersebut telah melaksanakan isolasi mandiri dari Dinas Kesehatan setempat.
"Setelah pasien kami bujuk dan dievakuasi ke ruang isolasi RSSA. Dan proses evakuasi itu membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit," ucapnya.
Kohar menambahkan, bahwa pihaknya kini sedang terus melakukan penyesuaian baik dari segi pelayanan dan keamanan di ruang isolasi tersebut.
Baca: JK Prediksi Penderita Covid-19 Bisa Capai 120 Ribu Orang pada 17 Agustus
Untuk itu, pihaknya akan mengetatkan lagi pengawasan keluar masuk pasien agar kejadian kaburnya pasien Covid-19 tidak terulang lagi.
"Termasuk dalam hal komunikasi kepada pasien dan keluarga pasien yang berada di ruang isolasi akan kami tingkatkan, sehingga baik pasien dan keluarga memahami betul hak dan kewajiban pasien saat menjalani isolasi mandiri
terkait Covid-19," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: FAKTA Video Viral Pasien Covid-19 Kabur dari RSSA Malang: Seusai Lahiran, Takut Bayar Biaya Mahal