Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menjelaskan alasan pemilihan Sinovac Biotech Ltd sebagai mitra produksi vaksin virus corona atau Covid-19.
Menurutnya, hal itu didasari platform vaksin atau metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac sama seperti kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma saat ini.
Baca: Dokter Reisa Singgung Orang yang Ragukan Bahaya Virus Corona: Simak Kesaksian Penyintas
"Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis," jelas Honesti dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com, Senin (20/7/2020).
Vaksin yang datang pada hari minggu kemarin, masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020 mendatang.
Tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma, dan beberapa perizinan lainnya.
Uji klinis vaksin Covid-19 ini, akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis yaitu di Fakultas Kedokteran Unpad, yang akan mengambil sampel sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18 – 59 tahun dan dengan kriteria – kriteria tertentu.
Sedangkan sisa dari vaksin tersebut, akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab antara lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat Dan Makanan Nasional (PPOMN).
Baca: Jokowi Bubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Dia bilang uji klinis vaksin Covid-19 ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021 mendatang.
“Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang, dan kami sudah memperisiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujar Honesti.
Akan Diuji Agustus 2020
Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma bersiap melakukan uji klinis tahap ketiga untuk sampel vaksin Covid-19.
Rencananya, vaksin untuk virus corona dari Sinovac Biotech Ltd, perusahaan China itu akan diuji klinis pada Agustus 2020.
Baca: PUPR Dukung Mitigasi Covid-19, Mantapkan Jalur Selatan Jawa
Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan Bio Farma, Iwan Setiawan mengatakan sebanyak 2.400 sampel vaksin sudah didatangkan ke Indonesia sejak Minggu (19/7/2020).
"Kedatangan vaksin Covid-19 dari Sinovac akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap 3 pada Agustus 2020 mendatang," terang Iwan saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (20/7/2020).
Menurutnya, kedatangan vaksin Covid-19 dari Tiongkok ini, tidak terlepas dari dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) dan peran Kementerian Luar Negeri RI yang membantu dalam proses kedatangan vaksin covid-19 dari Tiongkok hingga ke Indonesia, sebagai Diplomatic Goods.
Dalam uji klinis vaksin Covid-19, Bio Farma berperan sebagai sponsor, berkolaborasi dengan berbagai pihak antara lain dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, sebagai medical advisor dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.
Baca: Jokowi Bubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Selain dengan Baltbangkes, Bio Farma juga bekerjasama dengan BPOM RI sebagai regulator, dan tentu saja dengan FK UNPAD sebagai insititusi yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis vaksin – vaksin yang beredar di Indonesia.
Pengembangan vaksin Covid-19 ini, merupakan satu dari lima skenario Bio Farma, dalam menangani penyebaran virus SARS COV2 penyebab Covid-19 antara lain, produksi Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Terapi Plasma Konvalesen, Mobile Laboratorium BSL 3, dan Pembuatan Viral Transport Media (VTM).