Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menginformasikan soal perkembangan pemeriksaan spesimen terkait Covid-19, Senin (20/7/2020).
Adapun pemeriksaan spesimen yang rampung diperiksa hari ini sebanyak 14.027 spesimen.
Angka tersebut memiliki selisih 15.973 spesimen dari target minimal tes spesimen Presiden Joko Widodo yakni 30 ribu spesimen per hari.
"Sehingga hasil total pemeriksaan spesimen, sebanyak 1.235.545 spesimen," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam siaran BNPB, Senin (20/7/2020).
Baca: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 14.785 per Dolar AS, Senin 20 Juli 2020, Ada Pengaruh Kasus Covid-19
Hasil spesimen yang berjumlah 14 ribu itu, dikatakan Yuri, karena ada laboratorium di luar jejaring Kementerian Kesehatan, yang tidak beroperasi saat hari Minggu kemarin
"Menurut catatan kami, ada 61 laboratorium di rumah sakit di luar jejaring laboratorium Kementerian Kesehatan yang libur," kata Achmad Yurianto.
Pemeriksaan spesimen, dikatakan Achmad Yurianto, dilakukan dengan dua metode.
Metode pertama yakni real time polymerase chain reaction (PCR).
Metode yang kedua merupakan tes cepat molekuler (TCM).
Baca: Komentari Foto Jenazah Covid-19 Dituding Kurang Kerjaan, Anji Manji: Saya Menyuarakan Hal Janggal
Dari pemeriksaan tersebut, jumlah kasus positif yang terjadi di Indonesia mengalami penambahan lebih dari 1.600 pasien positif corona
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 1.693 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 88.214 orang," ujar Yurianto.
Angka tambahan ini seperti diketahui meningkat ketimbang pada Sebtu kemarin yang mencapai 1.639 kasus.
Yuri juga mengatakan penambahan kasus sembuh mencapai 1.576 pasien, turun dari angka tambahan sembuh pada Minggu kemarin sebanyak 2.133 pasien.