News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ganjar Pranowo: Ada Orang Tuduh Covid-19 Konspirasi, Tapi Tahu-tahu Kena Juga

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020). Tes swab massal yang digelar pemerintah kota Surabaya diperuntukkan untuk pedagang guna memutus mata rantai penularan virus Corona atau Covid-19 pasar Keputran itu sepi peminat. Dari total target 2000 orang pedagang hanya puluhan yang mau mengikuti tes.Fasilitas tes swab tersebut akhirnya dialihkan untuk masyarakat umum dan rujukan dari sejumlah puskesmas di Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ Sebelumnya, belasan pedagang Pasar Keputran Surabaya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan test swab sebanyak tiga kali dari 14 hingga 16 Juli 2020.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan fenomena yang terjadi pada awal adanya virus corona di Indonesia.

Menurut Ganjar, terdapat reaksi yang beragam terhadap kehadiran Covid-19 di Indonesia.

Ganjar mengungkapkan ada pihak yang tidak percaya atas keberadaan Covid-19.

"Kira-kira grafiknya begini, panik di awal, nuduh-nuduh, enggak percaya. Kita awalnya tidak percaya ini benar atau konspirasi," kata Ganjar dalam diskusi yang digelar Lemhannas, Selasa (21/7/2020).

Bahkan ada yang berpikiran bahwa kemunculan Covid-19 adalah bagian dari konspirasi.

Baca: Ganjar Pranowo: Covid-19 Menelanjangi Ketidaksiapan Kita

Ganjar mengungkapkan ada pihak yang menganggap konspirasi, justru malah tertular virus corona.

"Ada lho bapak-ibu yang berpikiran bahwa covid ini konspirasi, tidak ada, tapi tahu-tahu kena," ucap Ganjar.

Saat ini, Ganjar mengatakan faktor komorbid penyebab pasien Covid-19 meninggal di Jawa Tengah disebabkan karena penyakit darah tinggi.

"Kedua adalah gula, baru yang berikutnya agak rendah itu ginjal, jantung, cancer, ada kegemukan," ungkap Ganjar.

Ganjar mengatakan pihaknya bakal meminta data kesehatan kepada BPJS untuk mengisolasi pasien dengan penyakit ini.

Langkah ini dilakukan untuk menekan angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini