News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ganjar Pranowo: Kurikulum Khusus di Masa Pandemi Sangat Dibutuhkan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai kurikulum khusus di masa pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan.

Menurutnya, banyak situasi di masa pandemi yang membuat para murid, orang tua, dan guru yang terbebani. Sehingga dibutuhkan kurikulum khusus.

"Saya sepakat tadi, mustinya kurikulumnya juga dibedakan karena kondisi ini," kata Ganjar dalam diskusi yang digelar Lemhannas, Selasa (21/7/2020).

Ganjar mengatakan dunia pendidikan di Indonesia belum siap dalam menggelar pembelajaran dari rumah.

Baca: Mendikbud Nadiem Rencanakan Penguatan Pendidikan Seni

Banyak masalah ketidaksiapan, menurut Ganjar yang terjadi di tengah masyarakat selama menjadi pembelajaran jarak jauh.

Menurut Ganjar, minimnya kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh juga menjadi permasalahan bagi masyarakat.

"Betul-betul kita diminta untuk melompat tapi kita tidak siap, disuruh belajar di rumah, 'pak Ganjar ini guru dosennya njelei, ngasih PR terus" saya stres klenger pak' Sudah gitu kuotanya tidak ada, kuota adalah sesuatu yang baru," kata Ganjar.

Dirinya mengatakan di tengah pandemi ini, pembelajaran tidak bisa diberikan seperti yang dilakukan saat masa normal.

Dalam memberikan kebijakan pembelajaran di Jawa Tengah, Ganjar mengatakan dirinya meminta pengajar hanya memberikan pengajaran budi pekerti kepada siswa.

"Saya ambil kebijakan saja izin yang di jawa tengah tidak usahlah pelajaran yang rutin-rutin itu, ajari saja budi pekerti dan karakter, sudah itu saja," tutur Ganjar.

Pengajarannya, menurut Ganjar dapat diberikan dengan membangun kreativitas siswa melalui media digital seperti kreasi vlog. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini