News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kabar Gembira! Vaksin Covid-19 dari Oxford Berbuah Hasil Baik, Mampu Netralkan Virus Corona di Tubuh

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin virus corona - Update terbaru terkait pengembangan vaksin virus corona (covid-19) dari University Oxford tunjukkan hasil baik. Mampu tekan penyebaran virus di tubuh

TRIBUNNEWS.COM - Update terbaru terkait pengembangan vaksin virus corona (covid-19) dari University Oxford tunjukkan hasil baik.

Hasil uji coba yang melibatkan tiga vaksin virus corona tersebut menghasilkan respon imun yang diharapkan.

Dilansir CNN, respons dari vaksin ini dapat melindungi orang terhadap infeksi.

Hasilnya juga sangat aman.

Namun, penelitian vaksin covid-19 ini masih perlu studi lebih lanjut dengan lebih banyak orang.

Hal ini akan menunjukkan bagaimana vaksin ini bekerja di semua orang.

Hasil awal dari percobaan fase 1/2 ini dipantau secara cermat dan telah diterbitkan oleh The Lancet.

Menurut jurnal tersebut, vaksin dari University Oxford dan AstraZeneca aman dan menginduksi respons imun.

Baca: Bio Farma Terima Vaksin Virus Corona dari China

Baca: Tambang Lesu dan Lonjakan Kasus Baru Corona Melebihi China Jadi Hantaman Buat IHSG

Baca: Jumlah Kumulatif Konfirmasi Covid-19 Indonesia Melebih China, Dokter Reisa: Kita Pasti Bisa Lawan

Vaksin Oxford memicu respons antibodi dalam 28 hari dan respon Sel-T dalam 14 hari.

Diketahui, jika antibodi dan Sel-T disebut dapat menekan hingga menetralkan virus yang terdeteksi (covid-19).

Ilustrasi vaksin virus corona. (Fresh Daily)

Reaksi ini terjadi pada sebagian besar peserta setelah satu kali suntikan dan pada semua peserta setelah suntikan kedua.

Ini adalah kabar baik, kata para peneliti.

"Sistem kekebalan tubuh memiliki dua cara untuk menemukan dan menyerang patogen atau respons antibodi dan Sel T."

"Vaksin ini dimaksudkan dapat menyerang virus ketida beredar di dalam tubuh, serta menyerang sel yang terinfeksi," jelas dokter anak dari University Oxford sekaligus penulis utama studi penelitian ini, Dr. Andrew Pollard.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini