TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran vaksin virus corona dari Sinovac, China di Indonesia di sambut baik berbagai kalangan.
Angka penyebaran Covid-19 di Tanah Air diharapkan menurun seiring dengan kehadiran vaksin tersebut.
Anggota Komisi IX DPR RI fraksi Partai Demokrat Lucy Kurniasari mengatakan meskipun vaksin tersebut harus melalui uji klinis lagi di Indonesia, namun harapan untuk dapat mengatasi pandemi Covid-19 sudah di depan mata.
Lucy menjelaskan, uji klinis ini masih membutuhkan waktu dan biaya yang relatif mahal.
"Karena itu, kalau uji klinis ini berjalan lancar, maka tahun 2021 sudah dapat digunakan,” kata Lucy kepada wartawan, Rabu (22/7/2020).
Baca: Banyak Negara Meneliti dan Mengembangkan Vaksin Covid-19, Mengapa Indonesia Pilih dari China?
Lucy mengatakan, dalam memproduksi vaksin itu juga akan memerlukan dana yang besar.
Namun, hal tersebut tak menjadi soal karena demi keselamatan masyarakat.
"Namun biaya mahal itu tidak perlu dipersoalkan karena ini terkait nyawa manusia yang perlu segera diselamatkan," ujarnya.
Kendati demikian, Lucy masih berharap vaksin asli buatan Indonesia segera dapat terealisasi.
"Sebab, suatu kebanggaan bila Indonesia dapat menemukan vaksin Covid-19 dan digunakan di seluruh dunia," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, uji klinis vaksin Covid-19 dijadwalkan akan berlangsung selama enam bulan.
Jika dimulai pada Agustus 2020, maka uji klinis tersebut akan ditargetkan selesai pada Januari 2021.
“Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal I-2021 mendatang, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis,” ujar Honesti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/7/2020).
Honesti menambahkan, vaksin yang datang pada hari Minggu kemarin itu masih memerlukan beberapa tahap lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020.
Tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma dan beberapa perizinan lainnya.
Uji klinis vaksin Covid-19 ini akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis, yaitu di Fakultas Kedokteran Unpad. Nantinya, diambil sampel sebanyak 1.620 subyek dalam rentang usia antara 18-59 tahun, dengan kriteria-kriteria tertentu.
Adapun sisa dari vaksin tersebut akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab di Bio Farma serta Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN).