News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Vaksin Corona Beredar Awal 2021, Menteri BUMN Minta Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia melalui Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma akan mulai memproduksi vaksin corona pada Januari 2021.

Bio Farma siap melakukan uji klinis tahap 3 untuk vaksin Covid-19, dan juga siap memproduksi vaksin itu dengan kapasitas maksimal 250 juta dosis.

Sebagai tahap awal uji klinis tahap 3, Bio Farma sudah mendatangkan vaksin dari Sinovac, China, pada 19 Juli 2020 Sebanyak 2.400 vaksin.

Baca: Jokowi Minta Vaksin Covid-19 Rampung dalam Waktu 3 Bulan, Tim Riset: Tidak Bisa

Baca: BPOM akan Dampingi Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 

"Kedatangan vaksin Covid- 19 dari Sinovac akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap 3 pada Agustus 2020 mendatang," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (21/7).

Honesti mengatakan, uji klinis vaksin Covid-19 dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan dan ditargetkan akan selesai pada Januari 2021 mendatang.

"Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," lanjut Honesti.

Mengenai alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra, Honesti mengatakan karena platform vaksin atau metode pembuatan vaksin yang digunakan Sinovac sama dengan kompetensi yang dimiliki Bio Farma saat ini.

Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis.

Honesti menambahkan, vaksin yang datang pada Minggu (19/7) kemarin masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020.

"Tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma dan beberapa perizinan lainnya," ungkap dia.

Honesti menyebut pelaksanaan uji klinis vaksin Covid-19 akan dilakukan di pusat uji klinis, yaitu di Fakultas Kedokteran UNPAD, yang akan mengambil sampel sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18 tahun sampai 59 tahun dengan kriteria- kriteria tertentu.

Sedangkan, sisa dari vaksin tersebut akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab antara lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat Dan Makanan Nasional (PPOMN).

Sementara itu Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Komite Covid-19, Erick Thohir, mengatakan, karena vaksi baru hadir tahun depan, maka masyarakat diminta tidak melonggarkan protokol kesehatan ketat sampai vaksin siap diedarkan.

"Karena kita ketahui bahwa vaksin baru bisa beredar di awal tahun depan, jadi dari sekarang sampai awal tahun depan penting sekali disiplin yang ada di masyarakat," ujar Erick di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/7).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini