TRIBUNNEWS.COM - dr Reisa Broto Asmoro dan Achmad Yurianto tak akan lagi muncul di konferensi pers terkait virus corona.
Pasalnya, posisi dr Reisa dan Yuri digantikan oleh Prof Wiku Adisasmito.
Penunjukan Wiku oleh pemerintah seiring keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat Komite Covid-19.
Komite itu dibentuk dengan payung hukum Perpres Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, didapuk sebagai ketua komite.
Baca: Prof Wiku Tak Umumkan Jumlah Kasus Covid-19, Ada yang Tenang, Tak Merasa Diteror
Baca: Wiku Adisasmito Tampil Perdana Sebagai Jubir Gugus Tugas Covid-19, Langsung Beri Kabar Baik
Ia dibantu enam menteri lainnya yang menjabat sebagai wakil ketua komite.
Keenam menteri tersebut yakni Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy,
Juga ada Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Sementara, seorang menteri lainnya, yakni Erick Thohir menjabat sebagai ketua pelaksana komite.
Komite ini juga memiliki dua sekretaris, yakni Sekretaris Program Raden Pardede dan Sekretaris Administrasi Suswijono.
Airlangga menyebut, komite ini akan mengkoordinasikan kerja dua satgas, yakni Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional.
Satgas Penanganan Covid-19 telah dibentuk lebih dulu sejak awal pandemi merebak dan dipimpin oleh Kepala BNPB Doni Monardo.
Sementara Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional baru dibentuk baru-baru ini dan dipimpin oleh Wakil Menteri 1 Badan Usaha Milik Negara Budi Gunadi Sadikin.
"Bapak Presiden memberi penugasan agar tim sepenuhnya merencanakan dan mengeksekusi program-program agar penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi ini berjalan beriringan."
"Dalam arti agar keduanya ditangani oleh kelembagaan yang sama dan koordinasi secara maksimal," ujar dia.
Baca: Mengenal Wiku Adisasmito, Jubir Baru Penanganan Covid-19, Dulu Ketua Tim Pakar
Baca: Jokowi Tunjuk Wiku Adisasmito Jadi Jubir Penanganan Covid-19 Gantikan Achmad Yurianto
Tak Lagi Umumkan Penambahan Kasus Corona
Selasa (21/7/2020) kemarin, Wiku yang kini menjadi Jubir Satgas Covid-19 menyampaikan update corona dari Kompleks Istana Kepresidenan tanpa didampingi siapapun.
Tak ada dr Reisa di konferensi pers tersebut, begitu pula Achmad Yurianto yang biasa menghiasi laman akun YouTube BNPB menyampaikan penambahan kasus corona.
"Terjadi perubahan pengumuman kasus Covid-19 harian, yang sebelumnya disampaikan Dirjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto," kata Wiku yang sebelumnya merupakan Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19.
"Selanjutnya sebagaimana disampaikan oleh Pak Airlangga selaku ketua Komite Kebijakan siang ini, presiden telah menunjuk saya sebagai Jubir Satgas Covid-19," lanjut dia.
Wiku juga mengatakan, untuk hari-hari berikutnya Pemerintah tak lagi mengumumkan kasus harian corona dalam konferensi pers.
Ia meminta masyarakat mengecek situs satuan tugas jika ingin mengetahui perkembangan kasus harian corona.
"Selanjutnya update kasus harian dapat langsung dilihat di portal www. covid19.go.id," kata Wiku.
Namun demikian, BNPB masih merilis update lengkap kasus corona di grup jurnalis.
Dari mulai penambahan kasus positif, sembuh, kematian, hingga sebaran wilayahnya.
Baca: Prof Wiku Jelaskan Transmisi Covid-19 Lewat Udara Mungkin Terjadi pada Kondisi dan Keadaan Tertentu
Baca: 4 Petugas Pemakaman Dianiaya Keluarga Pasien Suspek Corona, Penguburan Diambil Alih Polisi
Selasa (21/7/2020) kemarin, Wiku menyebut ada penambahan kasus positif sebanyak 1.655.
Sehingga total kasus mencapai 89.869 orang.
Sementara pasien sembuh berjumlah 48.466 dan kematian mencapai 4.320 orang.
Sampaikan Kabar Vaksin
Selain menyampaikan data penambahan kasus positif, pasien sembuh, dan meninggal, di hari pertamanya sebagai Jubir Satgas Covid-19, Wiku juga mengungkapkan rasa gembiranya terhadap kehadiran calon vaksin Covid-19 yang tiba dari China dan siap dilakukan uji klinis fase tiga.
"Saya ingin menyampaikan kabar baik tentang perkembangan vaksin seperti tadi sudah disampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian, bahwa Indonesia bekerja sama dengan Sinovac, suatu perusahaan di Tiongkok bekerjasama dengan Bio Farma untuk mengembangkan vaksin Covid-19," ujar Wiku.
"Untuk Indonesia kita juga sedang mengembangkan beberapa kerja sama untuk vaksin tersebut."
"Salah satu yang kemajuannya cukup menggembirakan adalah kerja sama antara Bio Farma dengan Sinovac, yang mana sekarang sedang (siap) dilakukan uji klinis fase tiga," katanya.
Wiku berharap uji klinis vaksin Covid-19 ini akan selesai pada akhir tahun 2020 dan bisa diproduksi mulai 2021.
"Harapannya dengan perkembangan ini, maka masyarakat Indonesia bisa mendapatkan proteksi dari penggunaan vaksin untuk masyarakat."
"Vaksin Covid-19 akan dilakukan uji klinis bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran di Bandung dan (laboratorium) Bio Farma yang juga terletak di Bandung," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Tak Ada Lagi Yurianto dan Dokter Reisa, Jubir Baru Satgas Covid-19 Tidak Umumkan Kasus Harian Corona"