News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Vaksin Covid-19 Buatan China Klaim Akan Siap Akhir 2020

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020.

TRIBUNNEWS.COM - Kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) mengklaim akan siap digunakan akhir 2020.

Rilis perkembangan vaksin ini diumumkan media pemerintah pada Rabu, (22/7/2020).

Sebelumnya vaksin buatan Sinopharm diharapkan akan siap pada 2021 mendatang, dikutip dari Reuters

Kepala Sinopharm, Liu Jingzhen mengatakan kepada CCTV perusahaan berharap uji coba kepada manusia akan selesai kurang lebih dalam tiga bulan.

Sebelumnya Unit Sinopharm, China National Biotec Group (CNBG) sebagai pengembang dua vaksin Covid-19 pada Juni lalu mengatakan mungkin vaksin belum siap hingga 2021.

Baca: Legislator PKS: Pemerintah Harus Hati-hati Uji Klinis Vaksin dari China

Baca: Vaksin Pertama Covid-19 Diperkirakan Paling Cepat Digunakan Awal 2021

India tengah mengembangkan Covaxin, vaksin untuk virus corona. (BBC)

Lantaran kurangnya kasus Covid-19 di China sehingga sulit melakukan tes.

Namun China akhirnya menggunakan responden di luar negeri untuk melakukan uji coba vaksinnya.

Adapun vaksin Sinopharm telah memasuki uji coba Fase 3.

Percobaannya melibatkan sekitar 15.000 orang dengan dua jenis vaksin di Uni Emirat Arab.

Vaksin potensial lain, yang dikembangkan oleh perusahaan China Sinovac Biotech menggunakan teknologi serupa, juga telah diberikan kepada peserta dalam uji coba Fase III di Brasil.

Kandidat vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biologics Inc dan unit penelitian militer China yang tampaknya aman dan mampu memicu respons imun juga tengah diawasi dengan ketat penelitiannya.

Vaksin ini juga sedang mencari peluang untuk menjalankan uji coba Fase 3 di luar China.

Pakar AS: Jangan Terlalu Berharap dengan Vaksin Covid-19

Pakar medis AS mengatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak bisa terlalu diharapkan, Rabu (24/7/2020).

"Menggantungkan harapan pada vaksin bukanlah strategi yang tepat," kata Dr. William Haseltine, mantan profesor di sekolah kedokteran dan kesehatan masyarakat Universitas Harvard, kepada Wolf Blitzer dari CNN

Haseltine mengatakan strategi kesehatan masyarakat yang luas merupakan cara lebih baik untuk menahan penyebaran virus.

Sedangkan vaksin dan obat terapeutik sebagai bantuan untuk menanggulangi pasien.

Menurutnya masker medis berperan besar saat kondisi pandemi, namun kebutuhannya sangat besar.

Haseltine juga menghimbau agar bar dan tempat nongkrong ditutup serta melarang pertemuan besar di lokasi dengan tingkat infeksi tinggi.

Dia mengatakan bahwa pandemi tidak akan membaik jika orang-orang tidak mau mengubah kebiasaan.

Dia mengatakan vaksin masih enam bulan lagi dan dia memperingatkan untuk tidak meremehkan virus corona.

Baca: WHO Sebut Vaksin Pertama Covid-19 Baru akan Siap Digunakan Paling Cepat Awal 2021 Mendatang

Baca: 4 Hal yang Perlu Diketahui terkait Vaksin Covid-19, Fase Uji Coba hingga Kapan Siap Diedarkan

Para siswa yang mengenakan masker diperiksa suhu tubuhnya sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona ketika universitas mereka dibuka kembali setelah liburan, di Universitas Teknologi Kim Chaek di Pyongyang, Rabu, 22 April 2020. (Radio Free Asia)

Haseltine, yang dikenal karena karyanya tentang kanker dan HIV/AIDS ini menilai tidak mudah mengembangkan vaksin.

"Ini adalah virus yang rumit," katanya.

"Ini tidak sesederhana campak atau gondong. Ini akan menjadi jauh lebih rumit," tambahnya.

AS berencana menggratiskan semua vaksin yang disponsori pemerintah Negeri Paman Sam.

"Untuk setiap vaksin yang telah kami beli - jadi misalnya vaksin Pfizer - seratus juta dosis itu sebenarnya akan diperoleh oleh pemerintah AS, kemudian diberikan secara gratis kepada orang Amerika," kata Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar kepada CNBC, Rabu (22/7/2020).

Hal yang sama juga berlaku kepada vaksin AstraZeneca dan Novovax.

"Kami akan memastikan bahwa setiap vaksin yang kami sponsori gratis untuk rakyat Amerika atau terjangkau," kata Azar.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini