TRIBUNNEWS.COM - Kota Ambon sukses dalam upaya menjamin pelaksanaan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Beragam cara dilakukan Pemerintah Kota Ambon untuk dapat menerapkan protokol kesehatan pada masyarakat.
Mulai dari sosialisasi, patroli hingga pemasangan rambu-rambu dan peringatan.
Tak hanya itu, Pemkot Ambon juga melibatkan kearifan lokal dalam menjaga masyarakatnya dari ancaman virus corona.
Baca: Rotan Jadi Simbol Kedisiplinan Bagi Masyarakat Ambon Agar Lebih Hati-hati dan Waspada
Baca: DATA TERKINI Kasus Covid-19 Ambon: Total 692 Positif, 466 Sembuh, 16 Meninggal
Upaya berbasis kearifan lokal tersebut diterapkan dalam penggunaan tongkat rotan.
Tongkat rotan digunakan sebagai simbol kedisiplinan bagi masyarakat Ambon untuk lebih berhati-hati dan waspada.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dalam sebuah dialog di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta.
"Pada awalnya polisi mengambil sikap menarik dengan patroli atau berjalan membawa rotan. Jika ada yang tidak pakai masker, hanya dengan pukul pelan-pelan sebagai pembelajaran untuk hati-hati dan disiplin," kata Richard, Sabtu (25/7/2020) dalam siaran pers yang diterima TribunAmbon.com.
"Rotan ini simbol untuk masyarakat lebih hati-hati dan waspada," lanjutnya.
Richard mengaku masyarakat mendukung penggunaan rotan tersebut dalam upaya pemerintah dan aparat daerah setempat untuk mendisiplinkan masyarakat.
Diakuinya, masyarakat juga terpengaruh oleh perilaku polisi di India dalam mengguanakan rotan yang sempat viral di media sosial.
"Ketika polisi di Ambon juga menggunakan rotan, langsung mereka viralkan itu," kata Richard.
Meski sempat mendapat teguran dari Kapolri, Polda Ambon tetap menerapkan sistem ini lantaran sebagian besar masyarakat tak keberatan.
Baca: Pasien Covid-19 Berusia 81 Tahun Meninggal Dunia di RSUD Haulussy Ambon
Baca: PSBB Transisi Ambon, ASN yang Memiliki Penyakit Bawaan Dianjurkan Bekerja di Rumah
"Yang menarik di sini adalah 95 persen masyarakat Ambon justru protes dan mendukung untuk polisi harus pakai rotan," ujarnya.
Bahkan Richard mengakui bahwa masyarakatlah yang meminta pemerintah untuk melakukan protokol kesehatan dengan rotan.
Sejalan dengan pernyataan Richard, Komandan Korem 151 Binaiya Brigjen TNI Arnold A.P. Ritiauw menjelaskan bahwa rotan digunakan sebagai sarana edukasi masyarakat.
Arnold menegaskan bahwa tak ada unsur kekerasan dalam penggunaan rotan dalam hal ini.
"Rotan atau tongkat bukan untuk menghukum atau menindak masyarakat, tetapi sebagai sarana edukasi masyarakat," kata Arnold melalui dialog ruang digital.
"Ketika melihat tentara dan polisi membawa rotan, mereka akan sadar sendiri untuk lebih disiplin menggunakan masker dan menjaga jarak," lanjutnya.
Baca: Masih Masuk Zona Merah, PSBB di Kota Ambon Akan Diperpanjang
Kedisiplinan yang ketat diterapkan lantaran Kota Ambon menjadi kota transit bagi seluruh wilayah di Provinsi Maluku.
Tak dipungkiri bahwa Ambon menjadi kota di Provinsi Maluku yang paling rentan terhadap penularan virus corona.
"Ambon tidak hanya kota tapi menjadi Kota Transit untuk seluruh Maluku sehingga hal ini membuat Kota Ambon menjadi sangat riskan terhadap potensi penularan Covid-19," pungkas Richard.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)