News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hotman Paris Minta Gubernur Bawa Oknum Musisi Bali ke Kuburan Korban Covid-19

Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hotman Paris Hutapea - Hotman Paris minta Gubernur hingga Polda Bali untuk bawa oknum musisi Bali yang tak percaya Covid-19 ke kuburan korban virus corona.

TRIBUNEWS.COM - Pengacara Hotman Paris Hutapea meminta Gubernur Bali dan Polda Bali membawa oknum musisi Bali ke kuburan korban virus corona (Covid-19).

Hotman Paris tidak menyebutkan nama musisi Bali tersebut, pria yang dijuluki Pengacara Selebritis Indonesia ini hanya memberikan ciri-ciri.

Yakni, seseorang yang secara terang-terangan mengumpulkan massa, dan menyatakan di media sosial bahwa virus corona hanyalah konspirasi.

"Tolong bapak gubernur, bapak kapolda, bawa orang ini (oknum musisi Bali) ke kuburan orang-orang yang sudah meninggal akibat Corona."

"Tunjukkan betapa banyaknya yang sudah meninggal, tunjukkan anggota keluarga kita pun bisa meninggal kalau kita tidak mentaati protokol kesehatan," ujar Hotman Paris melalui akun Instagram-nya, @hotmanparisofficial, Selasa (28/7/2020).

Pengacara Hotman Paris Hutapea meminta Gubernur Bali dan Polda Bali membawa oknum musisi Bali ke kuburan korban virus corona (Covid-19).

Baca: Update: 1.748 Kasus Baru per 28 Juli, Total Pasien Positif Covid-19 Mencapai 102 Ribu Orang

Menurutnya, tindakan oknum musisi Bali tersebut membahayakan masyarakat, utamanya masyarakat yang berpendidikan rendah.

Masih melalui akun Instagram-nya, Hotman Paris memberikan peringatan kepada tokoh publik agar tidak membagikan kabar hoaks mengenai Covid-19.

Dalam video tersebut, ia turut menunjukkan data kasus Covid-19 di Amerika Serikat.

"Lihat ini di Amerika, tanggal 28 Juli 2020 sudah 147 ribu orang yang meninggal, sebulan lalu itu cuma 124 ribu orang. Berarti hampir 900 orang meninggal setiap hari," terang Hotman Paris.

Melihat tingginya angka kematian di Amerika Serikat, Hotman Paris kembali memperingatkan para tokoh publik untuk berhati-hati.

"Hati-hati mulutmu, jangan sebarkan viral bahwa seolah-olah Corona itu bukan ancaman. Kasihan masyarakat. Hentikan semua perbuatanmu itu," ungkapnya.

Baca: Hotman Paris Singgung Oknum Pemusik di Bali yang Tak Percaya Corona, Istri Jerinx SID Beri Respon

Istri Jerinx SID Komentari Unggahan Hotman Paris

Istri Jerinx Superman Is Dead (SID), Nora Alexandra seolah tersindir atas pernyataan Hotman Paris dalam video 'bawa oknum musisi Bali ke kuburan korban Covid-19'.

Hal itu terlihat dari tanggapan Nora Alexandra yang memberikan komentar diunggahan tersebut.

Nora Alexandra meminta, Hotman Paris mencoba berdiskusi terlebih dahulu melalui Live Instagram dengan Jerinx.

"Abang @hotmanparisofficial coba diskusi dengan @jrxsid Live IG bang," tulis Nora Alexandra.

Komentar Nora Alexandra itu terlihat mendapatkan likes hingga komentar dari pengguna Instagram lainnya.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Jerinx SID ikut meramaikan aksi menolak rapid dan swab test sebagai syarat administrasi yang digelar Masyarakat Nusantara Sehat (MANUSIA) di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Bali, Minggu (26/7/2020).

Hal ini diketahui dari unggahan video dan foto di akun Instagramnya, @jrxsid.

Dari video yang diunggah, tampak Jerinx bersama massa turun ke jalan membawa serta spanduk penolakan rapid dan swab test.

"AKSI BALI TOLAK RAPID/SWAB! @vlaminora on stage jam 10 @leeyonk_sinatraofficial jam 9 Follow @menjadimanusa yang akan menjadi gerakan perlawanan NYATA rakyat terhadap pembodohan & bisnis ketakutan!" tulis Jerinx di caption video yang diunggahnya.

Diketahui massa dari MANUSIA juga diikuti oleh Front Demokrasi Perjuangan Rakyat Bali (FRONTIER Bali) bersama Komunitas Bali Tolak Rapid.

Baca: Kembali Jadi Sorotan, Jerinx SID Demo Tolak Rapid Test Tanpa Masker, Satpol PP Tidak Beri Sanksi

Sekretaris Jenderal (Sekjen) FRONTIER Bali Made Krisna Dinata mengatakan, aksi tersebut untuk melawan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang menetapkan rapid dan swab test sebagai syarat administrasi dalam sertifikasi tata kehidupan baru atau new normal serta syarat perjalanan.

Ia menilai hasil rapid dan swab test tidak dapat menjamin seseorang tidak terpapar Covid-19.

Krisna mengatakan, menurut para ahli, rapid test tidak berguna dan tidak tepat dijadikan pendeteksi virus, sehingga tidak tepat dijadikan syarat administrasi.

“Itu disampaikan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Dan Kedokteran Laboratorium Indonesia,” kata Bali Made Krisna Dinata dikutip dari Kompas.com.

Ia menduga rapid test yang digunakan sebagai syarat administrasi merupakan praktik bisnis.

(Tribunnews.com/Rica Agustina, Kompas.com/Imam Rosidin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini