Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Nefra Firdaus mengatakan, 32 perwira mantan pasien covid-19 klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) gelombang pertama sudah mulai mendonorkan plasma darahnya untuk terapi plasma konvalesen.
Nefra menjelaskan donor plasma darah tersebut telah dilakukan pada Senin (3/8/2020) di RSPAD Gatot Soebroto.
Baca: KSAD: Pasien Positif Covid-19 di Secapa AD Tinggal 188 Orang
Baca: Update Klaster Secapa AD 4 Agustus: 1.120 Pasien Telah Sembuh
"Gelombang kesatu Donor Plasma Darah (untuk Terapi Plasma Convalesence) yang terdiri dari 32 Perwira mantan (pasien covid-19) Secapa AD telah dilakukan kemarin di RSPAD," kata Nefra dalam Press Releasenya pada Selasa (4/8/2020).
Selain itu Nefra mengatakan gelombang kedua donor plasma darah juga dilakukan hari ini Selasa (4/8/2020).
Kegiatan yang dilakukan hari ini antara lain pemeriksaan bebas penyakit menular dan kecukupan jumlah titer antibody.
"Gelombang kedua donor plasma darah hari ini dilakukan pemeriksaan bebas penyakit menular dan jumlah titer antibody yang cukup," kata Nefra.
Nefra mengatakan pasien positif covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) telah berkurang 27 pasien lagi hingga Selasa (4/8/2020).
Nefra menjelaskan 27 orang tersebut telah dinyatakan negatif covid-19 berdasarkan hasil lab PCR dari tes swab lanjutan.
Tercatat total pasien covid-19 yang dinyatakan negatif dari hasil tes swab lanjutan atau telah sembuh berjumlah 1.120 orang.
Sehingga total pasien di Secapa AD yang masih dinyatakan positif covid-19 adalah 188 orang atau 14,4 persen dari jumlah awal yakni 1.308.
"Jadi dari total 1.308 pasien positif Covid 19 di Secapa AD pada pagi ini sudah berkurang 27 orang menjadi tinggal 188 orang," kata Nefra, Selasa (4/8/2020).
Sebelumny satu pekan lalu Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa memimpin langsung acara pelepasan 457 siswa Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung Jawa Barat pada Selasa (29/7/2020).
Andika mengatakan sebanyak 457 siswa Secapa AD tersebut telah dinyatakan dua kali negatif berdasarkan hasil tes swab.
Faktor yang mendukung kesembuhan mereka di antaranya hasil penanganan dengan Plasma Konvalesen dan konsumsi obat uji klinis oleh tim dokter dan tim gabungan Angkatan Darat, BIN, dan UNAIR.
Selain itu Andika mengatakan mereka yang telah sembuh juga telah mendapatkan perawatan yang intensif baik dari malanan, pola tidur, hingga olah raga teratur.
Andika berharap uji klinis yang dilakukan oleh Angkatan Darat bersama UNAIR dan BIN bisa segera selesai sehingga hasilnya dapat menyelamatkan banyak nyawa masyarakat Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Andika dalam tayangan TNI AD 60 Detik yang diunggah lewat akun Instagram TNI AD, @tni_angkatan_darat, pada Rabu (29/7/2020).
"Kita berharap uji klinis dr Purwati (Perwakilan UNAIR) dengan tim gabungan dari Angkatan Darat dan Badan Intelijen Negara segera tuntas. Hasil dari uji klinis yang kemudian akan menolong banyak nyawa masyarakat Indonesia," kata Andika.
Andika juga mengatakan para siswa yang telah dinyatakan pulih dari hasil tes dua kali negatif ini tersebut akan mendonorkan darahnya secara sukarela untuk plasma konvalesen dan melanjutkan pemulihan serta pendidikan mereka di Pusat Pendidikan Infanteri AD Cipatat Bandung Jawa Barat.
Pendonoran darah yang akan dilakukan nanti merupakan upaya dalam membantu pemenuhan stock terapi plasma konvalesen pada pemulihan pasien positif covid-19.
"Pemindahan siswa Secapa-AD ke Pusdikif di Cipatat, Bandung Jawa Barat ini merupakan tahap lanjutan mereka untuk pendidikan dasar kecabangan," kata Andika.
Dalam kesempatan tersebut Andika juga sempat bertanya kepada siswa Secapa AD yang sempat dinyatakan positif covid-19 dan telah dinyatakan sembuh setelah dua kali hasil tes swabnya negatif dengan interval satu minggu.
Andika menanyakan bagaimana perubahan secara fisik dan psikis setelah sembuh dari covid-19 kepada Letda Zakiah RZ.
"Setelah kami mengkonsumsi obat yang diberikan oleh tim medis selama tujuh hari, stamina kami agak lebih fit dan sekarang merasa lega. Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dedikasi dari para medis. Kami sekarang sudah sehat dan kami sudah siap melaksanakan pendidikan selanjutnya dan siap mengabdi pada negara," kata Zakiah.