TRIBUNNEWS.COM - Pendaftaran relawan uji klinis tahap tiga kandidat vaksin virus corona (Covid-19), Sinovac, dibuka hingga 31 Agustus 2020.
Relawan yang dibutuhkan dalam proses uji klinis ini sebanyak 1.620 orang.
Dikutip dari laman resmi Univeritas Padjajaran (Unpad), unpad.ac.id, pada Kamis (6/8/2020) tercatat sudah ada 800 calon relawan yang terdaftar.
Selain itu, 350 orang dari lingkungan Unpad juga akan menjadi relawan uji klinis.
Sehingga masih kurang 470 orang lagi untuk memenuhi target relawan pengujian.
Adapun masyarakat yang ingin ikut serta menjadi relawan harus memenuhi syarat-syarat berikut.
Baca: Ridwan Kamil dan Forkopimda Jabar Siap Jadi Relawan Uji Klinis Kandidat Vaksin Corona Sinovac
Syarat Relawan Uji Klinis Vaksin Corona
1. Orang dewasa berusia antara 15-59 tahun yang dinyatakan sehat.
Artinya, tidak mengalami penyakit ringan, sedang, atau berat, tidak memiliki riwayat penyakit asma dan alergi terhadap vaksin, hingga tidak memiliki kelainan atau penyakit kronis.
Di antaranya, gangguan jantung, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, diabetes, penyakit ginjal dan hati, tumor, epilepsi atau penyakit gangguan syaraf lainnya.
Selain itu, calon relawan tidak memiliki kelainan darah atau riwayat pembekuan darah, tidak memiliki penyakit infeksi lain dan demam, serta tidak memiliki riwayat penyakit gangguan sistem imun.
Suhu tubuh pun juga tidak boleh melebihi 37,5 derajat Celcius.
2. Tidak memiliki riwayat pernah terinfeksi Covid-19.
3. Bukan merupakan wanita hamil atau berencana hamil selama periode penelitian, serta tidak sedang menyusui.
4. Calon relawan tidak sedang ikut atau diikutsertakan dalam uji klinis lain.
5. Selalu mematuhi protokol kesehatan dan melakukan pembatasan fisik maupun sosial selama pandemi Covid-19 berlangsung.
6. Berdomisili di Kota Bandung, dan tidak berencana pindah dari lokasi penelitian sebelum penelitian selesai dilaksanakan.
Baca: Dicari 1.620 Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Ini Syaratnya
Setelah memenuhi syarat-syarat di atas, calon relawan dapat mendaftarkan diri dengan menghubungi Unit Riset Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Lantai 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung, di telepon 022 – 2034471 atau WhatsApp 08112214235.
Pendaftaran dapat pula dilakukan di Laboratorium Kesehatan Universitas Padjajaran dan empat Puskesmas di Kota Bandung.
Di antaranya, Puskesmas Ciumbuleuit, Puskesmas Rajawali, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Sukaparkir.
Lebih lanjut, Universitas Padjadjaran bersama PT. Bio Farma, Badan POM, dan Balitbangkes akan mulai melakukan uji klinis pengujian pada Selasa (11/8/2020) mendatang.
Rencananya uji klinis dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kampus Unpad Dipati Ukur, serta 4 Puskesmas di Kota Bandung.
Untuk diketahui, sebelum mengikuti uji klinis, relawan akan mendapatkan rapid test dan swab test terlebih dahulu.
Kemudian, relawan akan diminta datang ke lokasi pengujian, di mana kedatangan pertama dilakukan tiga hari sebelum penyuntikan.
Hal itu sekaligus untuk memastikan apakah yang bersangkutan masuk sebagai sampel uji klinis atau tidak.
Jika layak, selanjutnya 14 hari pasca-penyuntikan pertama, relawan akan disuntik vaksin untuk kedua kalinya.
Setelah itu, subyek penelitian tersebut dipantau kondisinya selama 6 bulan ke depan.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Unpad Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, 50 persen dari total relawan akan disuntikkan vaksin Sinovac, sedangkan sisanya disuntik plasebo.
Dengan cara itu, diharapkan pihaknya dapat membandingkan tingkat keamanan dan tingkat imunogenitasnya.
“Kita juga akan lihat bagaimana efektivitas antara yang vaksin dengan plasebo,” ujar Prof Kusnandi Rusmil, dikutip dari unpad.ac.id.
Adapun selama jalannya pengujian vaksin tersebut, kesehatan relawan dipastikan tetap dipantau oleh petugas penelitian secara tertatur selama enam bulan.
Selain itu, seluruh peserta dipastikan dilindungi asuransi kesehatan.
Baca: Kemenristek: Jika Menemukan Vaksin Covid-19, Konsumsi Utama Itu Kolega atau Dimuat di Jurnal Ilmiah
(Tribunnews.com/Rica Agustina/unpad.ac.id)