TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia masih bertambah.
Hingga hari ini, Kamis (13/8/2020), total ada 132.816 kasus Covid-19 terkonfirmasi.
Dari jumlah tersebut, ada 39.290 pasien yang masih dirawat dan 87.558 pasien yang sudah dinyatakan sembuh.
Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19 di Indonesia berjumlah 5.968 orang.
Kasus suspek berjumlah 76.515.
Kasus Covid-19 sudah ditemukan di 34 provinsi di Indonesia.
Berikut 10 provinsi di Indonesia dengan kasus Covid-19 tertinggi dilansir dari situs resmi pemerintah untuk penanganan Covid-19:
1. DKI JAKARTA
Jumlah Kasus : 27,153 (20.8%)
2. JAWA TIMUR
Jumlah Kasus : 26,220 (20.1%)
3. JAWA TENGAH
Jumlah Kasus : 10,944 (8.4%)
4. SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus : 10,675 (8.2%)
5. JAWA BARAT
Jumlah Kasus : 7,803 (6.0%)
Baca: Update Corona Indonesia 13 Agustus 2020: 132.816 Kasus Positif, 87.558 Sembuh, 5.968 Meninggal
6. KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus : 6,889 (5.3%)
7. SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus : 5,264 (4.0%)
8. BALI
Jumlah Kasus : 3,892 (3.0%)
9. SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus : 3,778 (2.9%)
10. PAPUA
Jumlah Kasus : 3,305 (2.5%)
Vaksin Corona Tiba di Indonesia
Sementara itu, vaksin virus corona Covid-19, Sinovac, siap diuji klini pada sejumlah orang di Indonesia.
Vaksin asal China tersebut diharap dapat dimanfaatkan untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia yang semakin tinggi.
Perusahaan pelat merah, Bio Farma, menerima vaksin Sinovac sebanyak 2.400 vaksin pada pekan lalu.
"Vaksin ini akan dites dulu di internal lab Bio Farma. Namun clinical trial akan dilakukan oleh Unpad (Universitas Padjajaran)," ujar Neni Nurainy, Research and Development Bio Farma dilansir Kompas.com, Senin (20/7/2020).
Adapun uji klinis fase 3 ini merupakan uji khasiat vaksin corona untuk mengetahui efektivitas vaksin dalam melawan infeksi Covid-19.
Baca: Vaksin dan Obat Covid-19 Masuk Dalam Program Prioritas Riset Nasional
"Uji klinis ini sebenarnya membutuhkan waktu yang cukup lama, namun kita telah mempunyai cukup data bahwa vaksin ini aman dan berkhasiat,” ungkap Neni.
“Sehingga nanti akan keluar yang namanya emergency use authority," imbuhnya.
Untuk diketahui, emergency use authority adalah regulasi untuk mempercepat produksi vaksin.
Yakni dengan landasan data yang cukup terkait khasiat dan keamanan vaksin yang diberikan selama uji klinis fase 3 dilakukan.
Menurut Neni, uji klinis fase 3 rencananya akan mulai dilakukan pada awal Agustus mendatang.
Ditargetkan, selama 6 bulan sebelum diproduksi massal pada kuartal I tahun 2021.
"Jadi selama produksi, uji klinis vaksin Sinovac ini tetap diteruskan," kata Neni.
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)