Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Hagia Sophia menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Turki.
Dilaporkan ada 500 kasus positif Covid-19 di bangunan yang kembali difungsikan sebagai masjid itu.
Dilansir dari Arab News, Jumat (14/8/2020), sekitar 350 ribu orang lebih memadati Hagia Sophia pada salat Jumat perdana pada 24 Juli lalu.
Bahkan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan sejumlah pejabat juga hadir.
Baca: Duta Besar AS dan Keluarga Kunjungi Hagia Sophia
Pelaksanaan ibadah saat itu tak menerapkan jaga jarak dan pemakaian masker yang berakibat 500 jemaah termasuk pejabat dan jurnalis terinfeksi corona.
Di Turki kini jumlah kasus baru mencapai 1.000 kasus per hari.
"Setelah pembukaan Hagia Sophia, kami mendengar banyak kasus corona di kalangan politisi," kata seorang dokter yang tidak mau disebutkan identitasnya kepada Arab News.
Baca: Turki dan Yunani Perang Kata-Kata atas Hagia Sophia
Dokter itu menambahkan, jika tes corona dilakukan secara masif, maka jumlah kasus kemungkinan jauh lebih tinggi.
Pada 10 Juli lalu, Erdogan memutuskan mengubah fungsi Hagia Sophia dari museum sebagai masjid, setelah pengadilan Turki membatalkan dekrit kabinet 1934 yang mengubah situs bersejarah menjadi museum.
Data dari statistik Worldometer, pada Jumat (14/8) ini Turki memiliki 245.635 kasus positif corona dan angka kematian mencapai 5.912 orang.
Erdogan Lantunkan Al-Fatihah dan Al-Baqarah
Setelah dua pekan lalu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengubah fungsi Ayasofya atau Hagia Sophia dari musem menjadi masjid, Jumat (24/7/2020) gedung berusia 1.500 tahun yang semula adalah katedral itu menggelar ibadah salat Jumat.
Ini menjadi Salat Jumat pertama dalam 86 tahun di salah satu situs bersejarah dunia itu.
Erdogan sendiri ikut hadir pada ibadah Salat Jumat di Hagia Sophia.