TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andi Taurik (34), satu dari 1.262 orang yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19) klaster Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI-AD Bandung, Jawa Barat pada 1 Juli 2020 lalu sudah sembuh dari infeksi.
Andi terlihat bugar dan fit saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (14/8/2020) pagi.
Pria asal Medan Sumatera Utara itu menceritakan, sudah kembali beraktivitas normal di Secapa sebagai seorang TNI-AD berpangkat Letnan II Secapa PK Tahun 2020 angkatan Panorama 29.
Andi dinyatakan positif Covid-19 pada tanggal 1 Juli 2020 setelah menjalani Tes Swab/Tes PCR bersama 1262 Orang Tanpa Gejala (OTH) di Secapa TNI-AD Bandung.
Baca: Pasien Positif Covid-19 di Secapa AD Berkurang hingga 99,3 Persen
"Pertama kali itu kami Rapid Test dua kali hasilnya non-reactive, tapi setelah di-swab kami di Secapa dinyatakan positif," kata Andi bercerita kepada Tribun Network di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Setelah dinyatakan positif, Andi dan rekan-rekannya di Secapa TNI-AD menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Selama isolasi, para peserta Secapa juga diwajibkan menjalani Tes Swab yang berlangsung selama 4 hari.
Andi sendiri menjalani Tes Swab sebanyak 9 kali dengan hasil pertama, kedua, dan ketiga positif Covid-19.
"Rata-rata peserta Secapa TNI-AD di sini menjalani tes swab 8 sampai 9 kali," tutur Andi.
Andi menceritakan, saat terinfeksi Covid-19, gejala yang dirasakan hanya satu, yakni kehilangan indera penciuman.
Gejala-gejala seperti demam tinggi dan sesak napas yang umumnya dirasakan penderita Covid-19 tidak dirasakannya.
Saat terinfeksi Covid-19, Andi bahkan tidak bisa merasakan bau-bau tajam selama dua hari.
"Efek Covid-19 yang saya rasakan cuma satu, hilang indera penciuman. Bau yang tajam-tajam seperti bau minyak wangi, kita masukkan ke dalam hidung, itu tidak ada sedikit pun wangi yang tercium," kenang Andi.
Baca: Hari Ini Total Perwira Eks Pasien Covid-19 Klaster Secapa AD Pendonor Plasma Darah 155 Orang
Setelah isolasi mandiri di Secapa, Andi sembuh dari infeksi Covid-19 pada minggu ketiga pasca dirinya dinyatakan positif.
Kesembuhan Andi buah dari uji klinis obat Covid-19 yang diproyeksikan oleh Badan Intelejen Negara (BIN) bersama Universitas Airlangga (Unair).
"Saya sembuh setelah tiga minggu (terinfeksi Covid-19) dengan ikut uji klinis obat Covid-19 dari BIN dan Unair. Sampai akhirnya saya sembuh dan pulih," kata Andi.
Begitu sembuh dari infeksi, Andi lekas mendonorkan plasma darahnya di RSPAD Gatot Subroto, Jumat pagi. Ia mendonorkan plasma darah atas keinginannya sendiri.
Andi bahkan merasa senang bisa mendonorkan plasma darahnya. Menurutnya, mendonorkan plasma darah untuk menyelamatkan pasien Covid-19 yang sampai saat ini belum sembuh dari infeksi merupakan bagian dari mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Kami semua yang ada di Secapa itu berjiwa sosial menyumbang plasma darah kami untuk yang membutuhkan. Dan ini juga bagian dari mengabdi kepada negara dan bangsa. Kami dari rakyat untuk rakyat, bersama rakyat kami kuat," kata Andi. (tribun network/genik/yat)