"Makanya orang-orang kampung jadi bingung, jadi panik, ada apa ini sebenarnya," ujar Marini.
Hal ini membuat pemilik kos yang ditempati Marini menjadi panik.
"Dan dia memutuskan langsung untuk mindahin saya," ungkap Marini.
Marini diminta pindah ke kos lain yang berada di luar kampung tersebut.
Marini diminta sesegera mungkin untuk memindahkan barang-barangnya.
Padahal, Marini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca: Cerita Pasien 01 dan 02 Setelah Sembuh dari Covid-19: Banyak yang Datang Minta Plasma Darah
Marini pun sempat bertanya sama Ibu Puskesmas, apakah dirinya harus pindah atau tidak.
Pihak Puskesmas pun menyampaikan Marini tidak harus pindah.
"Barang mbak itu udah nggak kenapa-napa di situ," kata Marini menirukan pernyataan pihak Puskesmas.
Marini juga mengungkapkan telah menjalani karantina mandiri sebelum dirawat di RS hingga hasil swab test keluar.
"Saya tidak kontak dengan penghuni kos, apalagi dengan warga sekitar."
"Tapi bapaknya (pemilik kos) bilang ini untuk menenangkan hati warga, biar warga tahu kalau kamu udah nggak di sini lagi," ungkap Marini.
Marini menyebut, ia diminta pindah juga untuk memberikan ketenangan pada pemilik kos.
"Dan sebenarnya itu untuk menenangkan hati bapaknya aja agar mahasiswa yang ngekos di situ tidak takut dengan keberadaan barang saya yang ada di situ," ungkap Marini.