TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia masih terus bertambah.
Mengutip covid19.go.id, hingga Rabu (19/8/2020) total sudah ada 144.945 kasus Covid-19 di Indonesia.
Terdapat 1.902 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Adapun tambahan kasus sembuh hari ini kembali mencatatkan angka yang lebih banyak dibandingkan tambahan kasus positif.
Terdapat 2.351 kasus yang dinyatakan sembuh pada hari ini.
Sehingga total kasus sembuh mencapai 98.657.
Baca: UPDATE Corona Indonesia 19 Agustus: Total Kasus 144.945, Pasien Sembuh 98.657
Sebelumnya, pada 18 Agustus 2020, tambahan kasus kesembuhan juga lebih tinggi dari pada kasus positif.
Tercatat, tambahan kasus sembuh berjumlah 1.848.
Sedangkan tambahan kasus positif berjumlah 1.673.
Sementara itu hingga saat ini total kematian akibat Covid-19 berjumlah 6.346.
Baca: Ini Daftar Kandidat Vaksin Covid-19 yang Dikembangkan dan Jalani Uji Klinik di Indonesia
Tanda Baik
Sementara itu meski wabah Covid-19 dinilai belum mencapai puncaknya, ada tanda baik yang sudah mulai terlihat.
Hal itu diungkapkan Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya, Dokter Windhu Purnomo.
"Ada tanda baik yang sudah ditunjukkan dari data yang ada, yaitu angka kematian menurun, dan kesembuhan meningkat," ujar Windhu saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (12/8/2020).
Akan tetapi, jumlah akumulasi kasus aktif dari hari ke hari dinilai masih belum baik.
"Sudah pernah turun tapi naik lagi," ungkapnya.
Windhu menyebut, berdasar kasus by declare, yang dipebarui pemerintah per hari, kasus Covid-19 masih terus naik.
"Sampai tanggal ini kita belum memasuki puncak, gelombang pertama saja belum nyampai," imbuhnya.
Baca: Setelah Ridwan Kamil, Kini Doni Monardo Daftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19
Baca: Ekonomi RI Minus, BI: Wabah Covid-19 Tekan Pertumbuhan
Lebih lanjut Windhu mengungkapkan, pakar epidemiologi kesulitan untuk memperkirakan puncak Covid-19.
Dikarenakan, data kasus Covid-19 naik turun seiring perubahan kebijakan pemerintah.
"Epidemiologi saja, sebagai orang Kesmas, sulit memprediksi karena data itu naik turun karena kebijakannya juga berubah-ubah," ungkapnya.
Baca: Jokowi Optimis Vaksin Virus Corona Segera Ditemukan, Begini Tahap Pengujiannya
Jokowi Sebut Puncak Wabah di Agustus atau September
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi puncak wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus atau September 2020.
Hal itu disampaikan Jokowi kala berbincang dengan wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, 13 Juli 2020 lalu.
"Kalau melihat angka-angka, memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir," kata Jokowi.
Jokowi pada bulan Maret lalu juga sempat memprediksi puncak Covid-19 akan terjadi pada Mei.
Namun, prediksi tersebut meleset.
Jokowi kini justru menemukan fakta kasus baru Covid-19 masih terus bertambah.
Baca: Covid-19 Menular Lewat Udara, Pakar: Minimalisir Penggunaan AC di Kantor
Prediksi terbaru pandemi Covid-19 akan mencapai puncaknya pada Agustus atau September juga masih bisa berubah.
Jokowi menilai, hal tersebut bergantung dengan kinerja seluruh jajarannya dalam menekan penyebaran kasus Covid-19.
"Kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda. Oleh sebab itu, saya minta pada para menteri untuk bekerja keras," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)