Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar viral foto para menteri Kabinet Indonesia Maju di media sosial karena berpose bersama tanpa menggunakan masker dan tak menjaga jarak.
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo mengatakan kejadian tersebut harus dijadikan pelajaran bersama bagi semua pihak.
"Meskipun sudah dilakukan suatu klarifikasi terkait foto yang viral itu mereka sudah dinyatakan steril, sudah dinyatakan tes PCR dan negatif semua, tetapi ini kan sudah menjadi persepsi publik begitu ya, di mata rakyat itu adalah hal yang kurang bijak, kurang pantas," ujar Rahmad, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (24/8/2020).
Baca: Sekjen MUI Sesalkan Para Menteri Berfoto Tak Indahkan Protokol Kesehatan Covid-19
Rahmad menegaskan ada masyarakat yang tidak mendapatkan informasi perihal klarifikasi pemerintah terkait foto tersebut karena tidak membaca atau mendengar berita.
Sehingga diharapkan pemerintah mengedepankan asas kehati-hatian hingga evaluasi terhadap masalah ini.
Menurutnya penanganan Covid-19 ini butuh kerjasama, gotong royong, dan tanggung jawab semua pihak, salah satunya para menteri itu sendiri.
Baca: Sembuh dari Covid-19 dan Selesai Isolasi Mandiri, Bupati Aceh Singkil Dulmusrid Kembali Bekerja
"Dalam hal ini juga butuh keteladanan. Meskipun kita sadari itu sudah steril ya, dinyatakan tidak ada virus corona, tapi ini kan masalah persepsi publik bahwa fungsi keteladanan itu dibutuhkan dalam rangka untuk diikuti masyarakat. Tetap dilakukan foto bersama ya silahkan, tapi tetap menggunakan protokol kesehatan," kata dia.
Berdasarkan foto yang beredar viral, masyarakat dapat berasumsi para menteri sudah jauh dari penerapan protokol kesehatan.
Baca: WHO Optimis Covid-19 Dapat Diatasi Lebih Cepat dari Flu Spanyol
Karena itu, Rahmad mengimbau kejadian serupa jangan sampai terulang kembali. Menurut politikus asal Boyolali, Jawa Tengah itu, rakyat berhak melakukan penilaian kepada pemimpin-pemimpinnya.
"Pemimpin saja tidak melakukan protokol kesehatan, gimana mau menyuruh, bagaimana mau memerintah? Jadi asas kehati-hatian sangat dibutuhkan, sangat sensitif sekarang ini. Publik bisa menilai mereka tidak memberikan suatu contoh yang bagus kepada rakyat," kata dia.
"Sehingga harus hati-hati ke semua pihak, tidak hanya para menteri atau para pejabat. Tapi juga semua pemimpin, baik di daerah, pusat, provinsi, dan publik figur lainnya, pengusaha, pemimpin organisasi, kalau foto-foto tetap kita gunakan standar protokol kesehatan," katanya.