TRIBUNNEWS.COM - DKI Jakarta mencatatkan rekor penambahan kasus positif Covid-19 harian tertinggi pada Minggu (30/8/2020).
Kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta pada hari Minggu kemarin mencapai angka 1.094 kasus sehingga total kasus Covid-19 di DKI Jakarta sebanyak 39.280 kasus.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi rekor penambahan kasus harian tersebut.
Menurutnya, tingginya angka pasien baru di Jakarta karena tes yang terus dilakukan.
"Kegiatan testingnya bervariasi setiap minggu tapi rata-rata kita tiap minggu antara empat sampai lima kali lipat lebih tinggi daripada yang diharuskan WHO. Jadi secara aktifitas testing kita tertinggi," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Senin (31/8/2020).
Ia menjelaskan, tes yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengetahui status Covid-19 di Jakarta.
"Bahkan hari kemarin, hari Minggu, di laporan itu 43 persen dari testing seluruh Indonesia itu dilakukan di Jakarta."
"Konsekuensinya angka positif menjadi lebih banyak. Ya karena kita melakukan testing. Tapi dengan cara seperti itu kita mengetahui dengan senyatanya status Covid di Jakarta," imbuh pria 51 tahun ini.
Baca: Update Corona Global 31 Agustus Siang: Total Kasus Lampaui 25,3 Juta, Rusia 990 Ribu, Iran 373 Ribu
Menurut Anies, publik jangan hanya melihat penambahan kasus harian yang ada di Jakarta, tetapi juga harus melihat rendahnya angka kematian di Jakarta.
Selain angka kematian yang rendah, angka pasien Covid-19 yang sembuh di Jakarta juga tinggi.
"Kita menemukan kasus baru yang masuk dalam sistem yang disebut active case kasus baru. Lalu ada yang di ujung sistem ini ada dua. Satu recovery satu meninggal. Nah, Alhamdulillah dalam pekan terakhir ini jumlah kasus aktif menurun secara signifikan."
"Artinya apa jumlah orang yang harus isolasi atau dirawat jumlahnya berkurang. Kasus diukur dengan angka kasus baru dikurangi angka sembuh dikurangi angka meninggal nah disisi lain angka meninggal kita turun," ungkapnya.
Ia membandingkan presentase angka kematian di Jakarta, Indonesia dan dunia.
Hasilnya, angka kematian di Jakarta lebih rendah daripada di Indonesia maupun dunia.
"Jakarta case fatality 3 persen, dunia 3,4 persen, Indonesia 4,3 persen. Indonesia tanpa Jakarta case fatalitynya 4,7 persen," ungkap pria kelahiran Kuningan ini.
Baca: 88 Karyawan Pabrik Sparepart Mobil di Cikarang Positif Covid-19
Menurutnya, melakukan tes secara terus menerus akan dapat mendeteksi status Covid-19 di Jakarta.
Dengan angka-angka tersebut, Anies menjelaskan jika kasus Covid-19 di DKI Jakarta bisa terkendali.
"Ini membuktikan aktifitas testing yang kita lakukan membuat kita bisa mendeteksi kasus secara dini sehingga mereka punya penyekit bawaan atau resiko bisa dilakukan isolasi dini, bisa dirawat sehingga tidak terjadi kematian."
"Indikasinya sederhana angka kematiannya seperti apa. Jadi meskipun jumlah kasus baru naik tapi kasus aktif menurun dan angka kematian rendah artinya penanganan relatif terkendali," ujarnya.
Sebelumnya pemerintah melalui situs penanganan Covid-19 telah mengumumakn jika jumlah pasien Covid-19 di Indonesia masih bertambah.
Hingga Minggu (30/8/2020), total ada 172.053 kasus Covid-19 terkonfirmasi dengan penambahan kasus harian sebanyak 2.858 kasus.
Dari jumlah tersebut, 124.185 pasien sudah dinyatakan sembuh.
Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19 di Indonesia berjumlah 7.343 orang.
Kasus Covid-19 sudah ditemukan di 34 provinsi di Indonesia.
Data tersebut diperoleh dari situs resmi pemerintah untuk penanganan Covid-19.
Sementara itu, untuk hari ini ada empat provinsi yang tidak ditemukan penambahan kasus Covid-19.
Keempat provinsi tersebut adalah Jambi, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.
(Tribunnews.com/Mohay)