Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Arman Husnir, merasa terharu dan bangga bisa mendonorkan plasma darahnya untuk terapi plasma pasien Covid-19 yang membutuhkan.
Arman mengungkapkan sebelumnya ia telah dirawat selama dua pekan setelah hasil tes swab PCR-nya dinyatakan positif.
Setelah dirawat di RS Wisma Atlet selama dua pekan, hasil tes swab PCR-nya menunjukan dua kali negatif Covid-19.
Baca: Covid-19 Tidak Membuat Garuda Indonesia Berhenti Terbang
Sebelum pulang, ia pun disarankan temannya untuk mendonorkan plasma darahnya yang bisa digunakan untuk membantu proses penyembuhan pasien positif covid-19.
Hal itu disampaikan Arman dalam tayangan TNI AD 60 Detik yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat, pada Senin (31/8/2020).
"Dengan arahan teman saya, kalau nanti sudah sehat, tolong Arman donorkan plasma darah untuk menolong kawan-kawan kita yang lain. Alhamdulillah saya bersyukur sekali karena setelah keluar dari Wisma Atlet dengan rasa haru dan bangga bisa mendonorkan plasma darah untuk saudara-saudara kita," kata Arman di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Baca: Istri dan 4 Anak Novel Baswedan Juga Positif Covid-19
Hingga saat ini tercatat total sudah sebanyak 185 perwira mantan siswa Secapa AD yang telah mendonorkan plasma darahnya untuk terapi plasma konvalesen di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Jumlah tersebut dicapai setelah 28 perwira mantan siswa Secapa AD melakukan donor darah gelombang kesembilan.
Dari jumlah tersebut maka total hingga saat ini terkumpul sebanyak 448 kantong plasma darah.
Dalam kegiatan tersebut selain pendonoran oleh para perwira mantan Secapa AD, terdapat masyarakat umum yang tergerak untuk membantu penanganan Covid-19.
Baca: Ratusan Santri Positif Covid-19, Kemenag : Pasti Diobati sampai Sembuh
"Kita ada pendonor dari mantan penyintas covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet yang sudah sembuh dan telah dinyatakan dua kali negatif kemudian kita screening antibody dan PCR, kemudian pemeriksaan bebas Hepatisis B dan C serta sifilis dan HIV. Setelah lolos kemudian akan diambil plasmanya," kata dr Jenie Erawati Muchti dari Unit Transfusi Darah RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Ia menjelaskan pelaksanaan donor plasma darah di RSPAD Gatot Soebroto telah mengikuti persyaratan-persyaratan yang telah dijadikan standard untuk para pendonor.
"Donor plasma ini memang akan menurunkan antibody dan menghilangkannya dari tubuh si penyintas covid-19, namun bukan berarti setelah diambil plasmanya langsung tidak berfungsi atau menjadi sakit lagi, itu tidak benar," kata Jenie.
Hal tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi para penyintas covid yang sudah pulih untuk membantu sesama dengan cara mendonorkan plasmanya untuk penanganan para pasien covid-19 yang berstatus sedang dan berat.