News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Presiden Brasil Sebut Vaksinasi Covid-19 Tidak Wajib: Tak Ada Undang-Undang Mengaturnya

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo menunjukkan seorang sukarelawan yang menerima vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Cina Sinovac Biotech di Hospital das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada 21 Juli 2020. - Uji coba vaksin akan dilakukan di Brasil dalam kemitraan dengan Brasil Research Institute Butanta.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Brasil Jair Bolsonaro menegaskan, vaksinasi COVID-19 tidak akan wajib dilakukan.

Hal itu dia sampaikan pada Kamis (4/9/2020), dalam obrolan langsung Facebook dengan para pendukungnya.

"Banyak orang ingin vaksin diterapkan dengan cara yang memaksa, tetapi tidak ada undang-undang yang mengaturnya," kata Bolsonaro, dikutip dari CNA.

Sosok Presiden ini memang dikenal kerap meremehkan tingkat keparahan wabah virus corona.

Wakil Presiden Hamilton Mourao mengatakan sebelumnya, bahwa vaksinasi massal tidak dapat dihindari untuk melawan pandemi di Brasil, tetapi ia sejalan dengan sikap Bolsonaro.

Tayangan dari TV Brasil menampilkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengenakan masker saat diwawancarai wartawan di istana kepresidenan Planalto Palace di Brasilia, pada Selasa (7/7/2020). Di hari itu Bolsonaro dinyatakan positif Covid-19, tapi mengaku dirinya baik-baik saja serta hanya mengalami gejala ringan. (TV BRASIL via AFP)

Baca: Ini Alasan Pulau di Brasil Hanya Izinkan Turis yang Pernah Terinfeksi Covid-19 untuk Berkunjung

"Tidak ada cara bagi pemerintah, kecuali kita hidup dalam kediktatoran, untuk memaksa semua orang mendapatkan vaksinasi," kata Mourao dalam wawancara radio.

Adapun Brasil kini telah mencatat lebih dari 4 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi.

Angka tersebut menjadikan Brasil, negara kedua setelah Amerika Serikat yang terdampak virus corona.

Sedangkan jumlah kematian resmi dari COVID-19 telah meningkat menjadi 124.614, menurut catatan Kementerian Kesehatan.

Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo menunjukkan seorang sukarelawan yang menerima vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Cina Sinovac Biotech di Hospital das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada 21 Juli 2020. - Uji coba vaksin akan dilakukan di Brasil dalam kemitraan dengan Brasil Research Institute Butanta. (Handout / Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo/AFP)

Baca: Presiden Brasil Siapkan Dana Rp5,3 Triliun untuk Beli Vaksin Covid-19 Buatan AstraZeneca

Dalam 24 jam sebelum Kamis sore, 43.773 kasus baru dilaporkan di negara itu serta 834 kematian akibat virus tersebut.

Padahal, Brasil pada bulan lalu menandatangani perjanjian dengan AstraZeneca untuk membeli 30 juta dosis vaksin yang dikembangkannya dengan Universitas Oxford.

Bahkan pihaknya memberikan opsi untuk membeli 70 juta dosis lagi, jika vaksin itu berhasil.

Saat Brasil capai 4 juta kasus corona

Kementerian Kesehatan mengatakan, jumlah infeksi COVID-19 di Brasil sedikit berkurang dalam beberapa hari terakhir.

Ada harapan pandemi telah memuncak setelah beberapa bulan mengalami rata-rata kematian harian lebih dari 1.000.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini