Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Provinsi DKI Jakarta melaporkan ada 9,2 persen atau 4.397 anak-anak berusia 0-19 tahun di ibukota terpapar Covid-19. Sementara di Bekasi, Jawa Barat ada 211 anak terdeteksi virus corona.
Sebagai orangtua, ayah dan bunda harus mewaspadainya.
Studi terbaru mengatakan, gejala positif Covid-19 pada anak berbeda dengan orang dewasa.
Dalam penelitian tim dari Covid-19 Symptoms Tracker menemukan data baru mengenai gejala khusus yang muncul pada anak jika terpapar Corona, yakni kelelahan, demam, dan sakit kepala.
Jarang sekali gejala seperti batuk atau kehilangan penciuman dirasakan anak-anak saat dinyatakan positif Covid-19.
"Kami perlu memberi tahu orang-orang bahwa gejala terpapar Covid-19 berbeda-beda tergantung rentang usia," kata Profesor Tim Spector, dari King's College London, yang memimpin penelitian, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (10/9/2020)
Baca: Update Corona Global: Total Infeksi 28 Juta, Total Sembuh 20 Juta, Total Kematian 907.304 Jiwa
Baca: Sakit Tenggorokan di Masa Pandemi Bikin Was-was, Ketahui Penyebab, Gejala, hingga Pencegahannya
Penelitian didasari atas laporan sebanyak 198 anak yang positif terinfeksi virus corona di Inggris.
Hasilnya, sepertiga dari anak-anak tersebut tidak menunjukkan gejala apa pun. Sementara sisanya mengalami gejala yang berbeda dengan orang dewasa.
Sebanyak 55 persen anak mengalami kelelahan, lalu 54 persen anak mengalami sakit kepala, dan hampir setengahnya mengalami demam.
Gejala seperti sakit tenggorokan hanya dirasakan oleh sekitar 38 persen. Kemudian, sebanyak 15 persen mengalami penurunan nafsu makan, 15 persen mengalami ruam pada kulit, serta 13 persen mengalami diare.
"Yang ingin kami lakukan bukanlah mendorong anak untuk menjalani tes, tetapi mendorong konsep pembelajaran jarak jauh untuk meminimalisir aktivitas anak-anak di sekolah." kata Spector.
Spector menambahkan, perbedaan gejala antara anak dan orang dewasa ini, kemungkinkan disebabkan adanya perbedaan sistem kekebalan tubuh masing-masing dalam menanggapi virus.