Jumlah orang yang dites PCR itu disebut lebih tinggi lima kali lipat dari standar yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO), yakni 10.645 orang dalam sepekan.
2. Pemakaman menggunakan protap Covid-19 meningkat tajam
Menurut Anies, angka pemakaman menggunakan protap Covid-19 terus meningkat.
Artinya ada banyak kasus probable meninggal yang harus dimakamkan dengan protap Covid-19 sebelum sempat keluar hasil tes PCR-nya.
Peningkatan pemamakan itu juga berbanding lurus dengan ketersediaan lahan pemakaman yang disediakan Pemprov DKI di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur; dan TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.
Dalam wawancara sebelumnya, Komandan Regu TPU Pondok Ranggon Nadi (47) mengatakan, jatah liang lahat untuk menguburkan jenazah Covid-19 tersisa 1.100 lubang hingga Jumat (4/9/2020) siang.
Sisa liang lahat itu terhampar di atas lahan seluas 7.000 meter persegi di sisi selatan TPU.
Sejak dibuka pada Maret 2020, sudah delapan blad baru dibuka untuk liang lahat jenazah terkait Covid-19 di TPU Pondok Ranggon.
Menurut Nadi, dalam satu minggu rata-rata jenazah terkait Covid-19 yang dimakamkan bisa mencapai 180.
Mempertimbangkan jumlah jenazah yang harus dimakamkan dalam sepekan, Nadi pun memperkirakan lahan pemakaman di TPU Pondok Ranggon akan penuh pada bulan Oktober mendatang.
"Untuk TPU Pondok mungkin di pertengahan Oktober sudah kritis," kata Nadi.
3. Krisis kapasitas ketersediaan tempat tidur isolasi
Tak hanya lahan pemakaman, peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 juga berdampak pada ketersediaan tempat tidur isolasi dan ruang ICU bagi pasien Covid-19.
Anies menyebutkan, Provinsi DKI Jakarta memiliki 190 rumah sakit dan 67 di antaranya dijadikan RS rujukan Covid-19.