News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

UGM Ciptakan Alat Deteksi Covid-19 Lewat Hembusan Napas, Kini Sedang Diiuji

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan inovasi sebuah alat pendeteksi pasien positif Covid-19 melalui hembusan napas bernama GeNose.

TRIBUNNEWS.COM - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan inovasi sebuah alat pendeteksi pasien positif Covid-19 melalui hembusan napas.

Alat tersebut pun diklaim sekelas dengan swab test atau tes usap.

Dikutip dari laman ugm.ac.id, alat tersebut bernama GeNose.

GeNose diklaim mampu mendeteksi dan mendiagnosis apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak hanya dengan hembusan napas. 

“GeNose bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas seseorang," tulis rilis tersebut yang diunggah Minggu (13/9/2020).

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan inovasi sebuah alat pendeteksi pasien positif Covid-19 melalui hembusan napas bernama GeNose. (ugm.ac.id)

Baca: Ini Dua Jenis Vaksin Covid-19 yang Dikeluarkan Pemerintah RI

Napas orang diambil di indera melalui sensor-sensor dan kemudian diolah datanya dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk pendeteksian dan pengambilan keputusan.

Selain unsur kecepatan dan keakurasian, GeNose didesain sangat handy sehingga dapat dioperasikan oleh seseorang secara mandiri dan efisien.

"GeNose merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk pendeteksian Covid-19 melalui hembusan napas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time," tulisnya.  

Staf Humas UGM, Astri Wulandari, menyebut saat ini alat tersebut masih dalam proses uji klinis.

"Inovasi tersebut sejauh ini masih dalam tahap uji klinis," ujar Astri saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (14/9/2020).

Baca: Perlombaan Mencari Vaksin Covid-19: Oxford akan Lanjutkan Uji Coba Vaksin AstraZeneca

Sementara itu berdasar rilis, GeNose juga disebut mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi.

Data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.

Adapun uji profiling (kalibrasi) GeNose sudah dilakukan dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta.

Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini