TRIBUNNEWS.COM - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan inovasi sebuah alat pendeteksi pasien positif Covid-19 melalui hembusan napas.
Alat tersebut pun diklaim sekelas dengan swab test atau tes usap.
Dikutip dari laman ugm.ac.id, alat tersebut bernama GeNose.
GeNose diklaim mampu mendeteksi dan mendiagnosis apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak hanya dengan hembusan napas.
“GeNose bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas seseorang," tulis rilis tersebut yang diunggah Minggu (13/9/2020).
Baca: Ini Dua Jenis Vaksin Covid-19 yang Dikeluarkan Pemerintah RI
Napas orang diambil di indera melalui sensor-sensor dan kemudian diolah datanya dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk pendeteksian dan pengambilan keputusan.
Selain unsur kecepatan dan keakurasian, GeNose didesain sangat handy sehingga dapat dioperasikan oleh seseorang secara mandiri dan efisien.
"GeNose merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk pendeteksian Covid-19 melalui hembusan napas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time," tulisnya.
Staf Humas UGM, Astri Wulandari, menyebut saat ini alat tersebut masih dalam proses uji klinis.
"Inovasi tersebut sejauh ini masih dalam tahap uji klinis," ujar Astri saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (14/9/2020).
Baca: Perlombaan Mencari Vaksin Covid-19: Oxford akan Lanjutkan Uji Coba Vaksin AstraZeneca
Sementara itu berdasar rilis, GeNose juga disebut mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi.
Data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.
Adapun uji profiling (kalibrasi) GeNose sudah dilakukan dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta.
Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.