News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pesta Pernikahan di AS Berujung Petaka, 7 Orang Tewas dan Lebih dari 150 Orang Terpapar Virus Corona

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demi Biayai Suami yang Lumpuh Total, Perempuan Ini Rela Menikahi Pria Lain untuk Cari Nafkah

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesta pernikahan di pedesaan Maine, Amerika Serikat berujung petaka.

Tak disangka, virus corona dengan cepat menyebar ke 177 orang yang hadir dalam pesta hingga menewaskan 7 orang.

Peristiwa tragis ini membuat masyarakat di negara bagian timur AS ini menjadi ketakutan.

Mereka berharap pandemi yang membuat negaranya terdampak paling parah ini segera berakhir.

Diketahui, pesta pernikahan itu terjadi pada awal Agustus 2020 lalu.

Pesta pernikahan tersebut dihadiri oleh 65 orang.

Pesta tersebut melanggar aturan yang mewajibkan maksimal 50 orang dalam pertemuan.

ILUSTRASI PERNIKAHAN - Sebuah pesta pernikahan di Amerika Serikat berujung petaka setelah virus corona menyebar ke 150 orang dan menewaskan 7 orang (Pixabay)

Baca: Pesta Pernikahan Berujung Maut, Tuan Rumah Tewas Ditikam Oleh Tamu Undangan

Rangkaian upacara pernikahan itu digelar di sebuah gereja dan dilanjutkan dengan resepsi di hotel Big Moose Inn.

Kedua tempat pernikahan itu berada di dekat kota indah Millinocket, yang hanya memiliki populasi 4.000 orang.

Namun sepuluh hari kemudian, 24 orang yang menghadiri pesta pernikahan itu dinyatakan positif COVID-19.

Hingga Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Maine menggelar penyelidikan.

Direktur CDC Maine Nirav Shah membeberkan jumlah korban terbaru dari acara tersebut pada Kamis (18/9/2020).

CDC juga mengatakan bahwa belum jelas apakah penyakit ini juga dapat menyerang orang dewasa pada Kamis (14/5/2020). Penyakit itu menimbulkan risiko baru bagi anak-anak. (MIT Technology Review)

Baca: Cara Unik Wujudkan Pesta Pernikahan saat Pandemi, Pasangan Ini Buat Tamu Undangan dari Karton

Ia menambahkan, tidak ada dari tujuh orang yang meninggal yang benar-benar menghadiri pernikahan tersebut.

Tracing kontak menghubungkan pernikahan itu dengan beberapa hotspot virus di seluruh Maine.

Termasuk lebih dari 80 kasus di penjara yang berjarak 370 km dari salah satu tempat penjaga yang menghadiri pesta tersebut.

10 kemungkinan kasus lainnya ditemukan di sebuah gereja Baptis di daerah yang sama.

Sementara 39 infeksi dan enam kematian berada di panti jompo yang berjarak 161 km dari Millinocket.

Kabar ini lantas menjadi pengingat bagi masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesegatan.

Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19. (MARK FELIX / AFP)

Baca: Mantan Sahabat Melania Trump Klaim Pernikahan Presiden & Ibu Negara AS Hanyalah Transaksi Keuntungan

Terlebih bagi para komunitas dan wilayah yang lebih luas, namun telah melonggarkan aturan jarak sosial.

"Ketika kami mendengar tentang wabah ini... semua orang benar-benar terdiam."

"Segera setelah wabah terjadi, kami menutup kembali kota," ucap kepala dewan kota setempat, Cody McEwen, dikutip dari CNA.

Beberapa warga mengecam para penyelenggara acara.

Seperti kedai minum yang ada dalam pesta tersebut, yang lisensinya ditangguhkan sementara.

"Saya tidak berpikir mereka seharusnya mengadakan pernikahan."

"Saya pikir itu seharusnya dibatasi seperti yang seharusnya," kata Nina Obrikis, seorang anggota gereja Baptis tempat pesta pernikahan itu diadakan.

ILUSTRASI PESTA PERNIKAHAN - Keluarga Romanee-Sam bersama 48 'tamu undangan' dari karton. (Hawaiian Shirt Photography / CATERS NEWS)

"Kita tidak bisa kemana-mana atau tidak melakukan apa-apa," katanya.

Gubernur Maine, Janet Mills, juga merilis peringatan untuk 1,3 juta penduduk negara bagian itu setelah merebaknya wabah baru ini.

"COVID-19 tidak ada di lokasi berbeda, ini ada di wilayah kita," tegasnya.

Sejak dimulainya pandemi awal tahun ini, peristiwa penyebaran yang serupa telah dilaporkan di seluruh dunia.

Yang pertama di Amerika Serikat adalah konferensi bioteknologi di Boston pada bulan Februari yang dihadiri oleh sekitar 175 orang.

Baca: Layanan Pernikahan di KUA Tetap Berjalan Selama PSBB, Protokol Kesehatan Lebih Diperketat

Lalu pemakaman di Georgia di mana lebih dari 100 orang tertular virus.

Bahkan dalam beberapa pekan terakhir, kelompok infeksi seperti itu telah terlihat di kampus-kampus universitas hingga memaksa mahasiswa dipulangkan.

Universitas Oneonta, di negara bagian New York utara contohnya.

Pihaknya memiliki lebih dari 670 kasus Covid yang dikonfirmasi dalam satu bulan.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini