News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Minta Isolasi Pasien Covid-19 Tak Dimaknai Berlebihan, Achmad Yurianto: Itu Bukan Dikucilkan

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto

Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto meminta isolasi pasien Covid-19 tidak dimaknai berlebihan. 

Menurutnya isolasi tidak sama dengan mengucilkan mereka yang terinfeksi virus Covid-19.

Hal ini disampaikan Yuri secara daring saat berbicara dalam acara peluncuran TribunKaltara.com, Jumat (18/9/2020) malam.

Baca: Data Terbaru Klaster Perkantoran di Jakarta, Kantor Kemenkes Terbanyak, 252 Kasus Positif Covid-19

"Jangan berlebihan memaknai isolasi. Isolasi tidak perlu dimaknai sebagai pengucilan. Orang yang diisolasi itu tidak sama dengan orang yang dikucilkan," ujar Yuri.

Permintaan Yuri ini untuk menghindarkan stigmatisasi terhadap orang-orang yang diisolasi akibat Covid-19.

"Dikucilkan dalam makna isolasi berarti dikucilkan dari kemungkinan dia (pasien Covid-19) menyebarkan problem kepada orang lain. Artinya orang ini harus menggunakan masker apapun alasannya," tegas Yuri.

Baca: BREAKING NEWS:Ketua KPU RI Arief Budiman Positif Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Sejauh ini, pasien Covid-19 yang diisolasi baru diberikan perawatan atau treatment.

Obat definitif yang digunakan dunia untuk para pasien Covid-19 saat ini belum ada. 

"Namun data pasien Covid-19 yang sembuh dari infeksi sudah sangat banyak," pungkas Yuri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini