News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

803 Apoteker dan 2.291 Bidan di Indonesia Terdampak Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Screenshoot data dari dalam konferensi pers Benteng Terakhir Penanganan Covid-19 di siaran Youtube BNPB, Selasa (22/9/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Risiko terpapar virus corona tak hanya dirasakan dokter sebagai tenaga medis penanganan Covid-19.

Apoteker dan bidan juga rentan terkena virus yang berasal dari kota Wuhan, China ini.

Seperti yang disampaikan, Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Prof Dr Keri Lestari, MSi, Apt dalam konferensi pers "Benteng Terakhir Penanganan Covid-19" di siaran Youtube BNPB, Selasa (22/9/2020).

Ia menyebut, lebih dari 800 apoteker di seluruh Indonesia positif corona.

"Apoteker terutama pelayanan obat kami bersama-sama bidan, dokter perawat kontak langsung dengan masyarakat. Sampai saat ini 800-an apoteker yang terdampak," katanya.

Baca: Doni Monardo: Masih ada Masyarakat Merasa Tak Akan Terpapar Covid-19

"Ini semua merupakan pengabdian profesi apapun yang terjadi apoteker bersama masyarakat mengawal pengobatan yang rasional dan aman bagi masyarakat," terang Keri.

Berikut data apoteker yang terdampak Covid-19 per 21/9, yang disampaikan Keri :

Kontaminasi positif: 803 orang

Kontak erat: 283 orang

Isolasi mandiri: 723 orang

Sembuh: 640 orang

Meninggal: 6 orang

Screenshoot data dari dalam konferensi pers "Benteng Terakhir Penanganan Covid-19" di siaran Youtube BNPB, Selasa (22/9/2020). (Tribunnews.com/Rina Ayu)

Sementara itu, untuk tenaga kesehatan lain yakni Bidan ada dua ribuan bidan terdampak Covid-19, hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PP Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dr Ade Jubaedah, SSit, MM, MKM.

Ade mengatakan, untuk meminimal risiko penularan para bidan melakukan inovasi agar pelayanan tetap ada.

Diantaranya adalah pengembangan komunikasi via daring untuk membatasi bertemu langsung.

"Pelayanan tatap muka dibatasi tapi pelayanan harus tetap ada maka caranya adalah memgembangkan komunikasi lewat online. Semua komunikasi lewat online," katanya.

"Kalau mau ketemuan, janjian dulu agar tidak menimbulkan kumpul-kumpul," ujarnya.

Selama ini, ia mengatakan, Bidan saat bertemu pasien harus mengenakan APD lengkap.

"Jadi bertemu pasien juga harus mengunakan APD lengkap," tuturnya.

Berikut data bidan yang terdampak Covid-19 per 21/9, yang disampaikan Ade, jumlah kontaminasi positif ada 2.291 orang yang terdiri :

Suspek: 913 orang

Kontak erat: 223 orang

Probable: 2 orang

Isolasi mandiri: 746 orang

Dalam perawatan RS: 178 orang

Sembuh: 1.345 orang

Meninggal: 22 orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini