News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Menko PMK: Keselamatan Jiwa Dokter Harus Jadi Prioritas dalam Penanganan Covid-19

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengendara sepeda motor saat melintasi papan informasi reklame digital tentang Covid-19 di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (18/9/2020). Papan reklame digital tersebut bertuliskan Lebih Dari 150 Dokter dan Perawat Gugur Berjuang Melawan Pandemi Covid-19. Meninggalnya para dokter ini merupakan pukulan besar bagi sektor kesehatan Indonesia. Pasalnya, rasio dokter dan penduduk di Indonesia saat ini mencapai 1:2.500. Itu artinya satu dokter bisa menangani 2.500 pasien. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan para dokter merupakan garda terdepan dalam pandemi Covid-19.

Dirinya meminta para dokter dapat menjaga keselamatan jiwanya selama proses penanganan pasien Covid-19.

"Ini bukan pikiran egois, tapi kalau keselamatan dokter terganggu atau hilang maka kerugiannya bukan hanya pribadi tetapi masyarakat luas juga akan rugi karena kemanfaatannya juga akan hilang," ujar Muhadjir dalam siaran persnya, Minggu (27/9/2020).

Muhadjir mengatakan selama ini pemerintah terus berupaya menemukan solusi untuk menekan angka fatalitas dokter maupun nakes.

"Jangan biarkan mereka yang berada di garis depan berjuang sendiri. Kalau perlu ada restrukturisasi keahlian sehingga semua dokter bisa terlibat secara profesi di dalam menangani Covid-19," tutur Muhadjir.

Baca: Perawat Pasien Covid-19 Curhat ke Presiden Jokowi, Pulang ke Rumah Sebulan Sekali

Dirinya juga meminta kepada IDI selaku organisasi profesi dokter untuk bertanggung jawab melindungi, memfasilitasi para anggotanya termasuk sejumlah dokter yang tengah berjuang di garis terdepan penanganan Covid-19.

Bersama-sama IDI wilayah di seluruh Indonesia, Muhadjir berharap dibuat rumusan tentang bagaimana menjamin para dokter terutama yang berjuang di garda depan penanganan Covid-19.

"Bangun solidaritas dengan rasa senasib sepenanggungan. Rasa kesejawatan dan tanggung jawab bersama mengemban amanah profesi dokter," kata Muhadjir.

Seperti diketahui, berdasarkan data IDI per 26 September 2020, jumlah kematian dokter Indonesia yang menangani Covid-19 sebanyak 123 orang.

Sementara, banyak dokter yang telah menjadi tenaga relawan Covid-19 hingga 20 September 2020 terdiri dari 6.507 dokter internship, 1.050 dokter umum, 27 dokter spesialis, dan 282 dokter gigi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini