TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, menuturkan ancaman penularan Covid-19 tinggi terjadi di pemukiman padat penduduk.
"Karena semua fasilitas digunakan bersama sehingga terjadi potensi penularan sangat besar apalagi penderita Covid-19 tersebut tinggal di lokasi yang padat ketika ini sudah lokasi padat, berdempetan akan mempertinggi potensi penyebaran," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (28/9/2020).
Menurutnya, berkaca pada pengalamam wabah SARS tahun 2008 silam, lingkungan sekitar yang buruk akan memperparah penularan.
Apalagi menurutnya, virus corona memiliki mekanisme penularan yang bervariasi.
"Karena ingat penularan tidak hanya droplet, tapi airsole dengan sirkulasi, ventilasi buruk tentu akan meningkatan interaksi dan potensi penularan, sama seperti terjadi wabah SARS," terang Dicky.
Baca: Jakarta Siapkan Lahan Baru 13.291 Meter Persegi untuk Pemakaman Jenazah Korban Covid-19
Sekalipun protokol kesehatan 3M diterapkan di rumah tentu masih memiliki kelemahan.
Ia pun mengingatkan, penularan klaster keluarga banyak ditularkan dari penderita Covid-19 yang tidak menunjukan gejala atau gejalanya ringan.
Untuk itu, selain memperbanyak testing dan pelacakan Covid-19, diharapkan pemerintah harus terus menerus memberi pemahaman kepada masyarakt terkait penularan virus corona ini.
"Karena tidak semua keluarga atau rumah tangga memiliiki fasilitas terpisah, ruang tidur terpisah, kamar tidur terpisah, ruang makan terpisah," ungkap Dicky.