Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam meminta publik dan media tidak menyalahartikan riset pengembangan nanogold yang dilakukan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Riset pemanfaatan nanogold dikembangkan oleh akademisi dari Unesa untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita Covid-19. Nizam menegaskan hasil riset ini bukan temuan obat Covid-19.
"Jangan disalahartikan ini dari media. Ini bukan Covid, tapi lebih kepada meningkatkan daya tahan tubuh, imunitas tubuh terhadap virus, terhadap bakteri dan sebagainya," ujar Nizam dalam konferensi pers daring, Jumat (2/10/2020).
Menurut Nizam, di masa pandemi Covid-19 ini, daya tahan tubuh sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama untuk penderita Covid-19.
Kandungan nanogold, menurut Nizam dampak meningkatkan imunitas para penderita Covid-19.
Baca: Komentar Pedas Media China Ketika Donald Trump Positif Covid-19
"Kalau dari penelitian Prof Titik tadi disampaikan kemampuan dari Nanogold dan nanosilver dampaknya positif terhadap kemampuan tubuh untuk menahan berbagai macam virus," ucap Nizam.
Dirinya berharap hasil riset ini dapat menjadi bagian dari penanganan pasien Covid-19 di Indonesia.
"Kita mendengarkan dari Prof Titik hasil risetnya dari nanogold ini ternyata bisa meningkatkan imunitas tubuh, termasuk daya tahan tubuh terhadap Covid-19," tutur Nizam.
Seperti diketahui, Guru Besar Jurusan Kimia Unesa Titik Taufikurohmah mengembangkan nanogold untuk membantu meringankan penderita Covid-19 dan kanker melalui peningkatan imunitas tubuh.
Titik sebelumnya mengembangkan nanogold untuk penderita kusta di Surabaya terutama dari sisi kenaikan imunitas para penderita lepra. Kini penelitian Nanogold dikembangkan untuk membantu meringankan penderita Covid-19 melalui peningkatan imun tubuh.
Baca: 6 Biji Kopi Indonesia yang Namanya Mendunia, Mulai Aceh Gayo hingga Toraja
"Mengambil momentum Pandemi Covid-19, dimana pemerintah menghimbau pengalihan topik penelitian untuk membantu menanggulangi wabah Covid-19, maka orientasi penelitian ini saya ubah ke arah membantu penderita Covid-19 sekaligus mencegahnya, memelalui peningkatan imun tubuh," kata Titik dalam konferensi pers daring, Jumat (2/10/2020).