TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 122 Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri tercatat meninggal dunia setelah terpapar Covid-19 di sejumlah negara.
Hingga Jumat (2/10/2020) pukul 08.00 WIB, tercatat total 1.547 WNI terpapar Covid-19 di luar negeri.
Dikutip dari Twitter @Kemlu_RI, sebanyak 1.113 kasus telah dinyatakan sembuh.
Sedangkan 312 WNI kini masih dalam perawatan.
Dari data yang diunggah, kasus WNI terpapar Covid-19 di luar negeri paling banyak berada di Arab Saudi.
Total terdapat 211 WNI terkonfirmasi Covid-19.
Sebanyak 55 orang dinyatakan sembuh dan 72 meninggal dunia.
Baca: Pasar Keuangan Dunia Terguncang oleh Berita Donald Trump Positif Covid-19
Kemudian di Qatar, jumlah WNI yang terpapar Covid-19 berjumlah 140 orang.
Sebanyak 121 dinyatakan sembuh dan 1 meninggal dunia.
Lalu di Kuwait, jumlah WNI yang terpapar mencapai 127 orang.
Sebanyak 116 dinyatakan sembuh dan 3 meninggal dunia.
Baca: Pembangunan Kantor Layanan Haji dan Umrah Indonesia di Arab Saudi Dimulai Tahun 2021
Adapun di Amerika Serikat total ada 104 WNI terpapar Covid-19.
Sebanyak 78 kasus sembuh dan 19 orang meninggal dunia..
Sementara kasus tinggi juga tercatat di Malaysia.
Data yang dihimpun menyebut 168 WNI di Negeri Jiran terpapar Covid-19.
Sebanyak 52 orang sudah dinyatakan sembuh dan 2 meninggal dunia.
Adapun WNI yang berada di kapal pesiar, total 185 orang positif Covid-19.
Sebanyak 170 sembuh dan 6 meninggal dunia.
Baca: Kabar Joe Biden setelah Donald Trump Dinyatakan Terinfeksi Covid-19, Sempat Bertemu saat Debat
Kasus Nasional
Jumlah kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia masih terus bertambah.
Dilansir kemkes.go.id, hingga Jumat (2/10/2020) total sudah ada 295.499 kasus Covid-19 di Indonesia.
Penambahan kasus baru mencapai 4.317 kasus dalam 24 jam terakhir.
Pasien sembuh bertambah 2.853 orang.
Sehingga total kesembuhan berjumlah 221.340 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 116.
Sehingga jumlah kasus berujung kematian mencapai 10.972.
Baca: Gejala COVID Pada Si Kecil, Susu Anak Jadi Alternatif Jaga Imun
Baca: Vaksin Covid-19 dari Johnson & Johnson Hasilkan Respon Imun Kuat dalam Uji Coba Awal
Terapkan 3M
Sementara itu Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku Sonny Harry B Harmadi mengatakan menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dapat mencegah penularan Covid-19 sampai 85 persen.
Disampaikan Sonny dalam acara Kick Off Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 bersama BKKBN, Jumat, (2/10/2020).
Sonny berujar hal itu berdasarkan penelitian di berbagai negara.
Ia menyebut dengan menjalankan 3M maka seseorang bisa meminimalisir tertular dari Covid-19.
"Kalau rajin cuci tangan dan pakai masker bedah resiko tertular turun 70%. Kalau ditambah menjaga jarak 1 meter turun resikonya 85 persen," tutur Sonny.
Sonny menuturkan dengan mengikuti protokol kesehatan saja, seseorang masih ada 15% kemungkinan untuk tertular Covid-19.
"Menjalankan protokol kesehatan masih ada resiko tertular," tuturnya.
Baca: Bupati Bangka Tengah Terpapar Covid-19, Sehari Sebelumnya Anak, Istri dan ART Juga Positif Corona
Sonny menjelaskan pentingnya memakai masker dengan benar. Yakni, tidak memakai masker didagu atau kerap memegang masker bagian depan.
"Hasil penelitian menggunakan masker sangat ampuh mencegah, tapi memakai masker yang benar jangan menggunakan tangan pegang ke masker, masker tempel ke muka," ujarnya.
Cara penggunaan masker yang benar menjadi penting. Sebab, kata Sonny, jangan sampai masker menjadi perantara penularan.
"Begitu kita pakai masker, virus nempel di ujung masker, masker kita pegang, virus pindah ke tangan, masker dibuka, tangan kita ambil kue kita makan jadi sama saja (tertular)," kata Sonny.
"Totalitas protokol kesehatan itu penting," sambungnya.
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Dennis Destryawan)