News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Survei KedaiKopi: 70,7 Persen Responden Optimis Vaksin Merah Putih Atasi Covid-19

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang diambil pada 7 Oktober 2020 ini menunjukkan jarum suntik pada ilustrasi yang mewakili Covid-19 (novel coronavirus), di Toulouse, Prancis barat daya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei KedaiKopi mendapati sebanyak 59,7 persen responden tahu pengembangan vaksin merah putih.

Lalu, sebanyak 70,7 persen responden optimis vaksin merah putih dapat menyelesaikan pandemi Covid-19 di Indonesia dan 29,3 persen responden mengaku tidak optimis.

Hasil itu ditemukan dari survei opini publik KedaiKopi pada 8-10 Oktober 2020, dengan jumlah responden 803 terkait pengembangan vaksin merah putih yang dikembangkan di dalam negeri.

"Pengetahuan publik terhadap vaksin merah putih hampir 60 persen, di sini kita bisa lihat kecenderungan publik terhadap vaksin merah putih 70,7 persen optimis, yang tidak optimis 29,3 persen, jadi skala 1-10 rata-rata optimismenya ada di angka 6,3," kata Manajer Riset Lembaga Survei KedaiKopi Justito Adiprasetio, dalam Webinar bertajuk 'Apa Kabar Vaksin Merah Putih?' Sabtu (17/10/2020).

Lebih lanjut, Justito menjelaskan survei ini tak hanya fokus pada pemahaman publik terhadap vaksin merah putih, tapi juga inovasi lainnya yang dikembangkan oleh Indonesia seperti genose, dan ventilator.

Baca juga: Pengembangan Vaksin Merah Putih Sudah 55 Persen, Uji Praklinik Pada Hewan Mulai November

Sebagai informasi, Genose adalah alat deteksi cepat Covid-19 hasil kerja sama UGM dan dipromosikan oleh Kemenristek.

Genose menggunakan mesin Artificial Intelligence (AI) yang dapat mendeteksi Covid-19 dari napas seseorang.

Justito mengungkapkan, sebanyak 55 persen responden tahu tentang inovasi Genose, dan 45 persen responden mengaku tidak tahu.

"Di sini bisa jadi catatan bahwa inovasi ini agar diperkenalkan lebih jauh, sehingga publik bisa tahu lebih jauh tentang apa yang dilakukan pemerintah," jelasnya.

Ia juga menyebut, bahwa surveinya juga mengukur sejauh mana pengetahuan publik terhadap inovasi ventilator yang dikembangkan ITB, UI, dan Unpad.

Sebanyak 53,1 persen responden mengaku tahu, dan 44,9 persen responden mengaku tidak tahu inovasi tersebut.

"Kita lihat angka ketidaktahuan terhadap inovasi ventilator cukup tinggi, Kemenristek agar menginformasikan pengembangan ke masyarakat agar tercipta trust kepada pemerintah," kata Justito.

Ada pun wilayah survei ini terbatas di DKI Jakarta dan metode survei yang digunakan adalah telesurvei.

Responden adalah pekerja kantor di Jakarta dengan usia lebih dari 17 tahun, 55,3 persen responden laki-laki dan 44,7 persen responden perempuan.

Mayoritas dari responden berpendidikan SMA/sederajat 54,9 persen, kemudian S1/D4 26,5 persen, tamat D1/D2/D3 15,1 persen. Sebanyak 83,7 persen responden merupakan karyawan swasta atau buruh.

Rata-rata pengeluaran responden berada pada kisaran lebih dari Rp3 juta sebanyak 61,5 persen, lalu pada Rp2juta-Rp3 juta sebanyak 21,5 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini