TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, bertambah 3.602 pasien per Selasa (20/10/2020).
Dikutip dari www.kemkes.go.id, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia menjadi 368.842 pasien.
Sebelumnya, pada Senin (19/10/2020), total kasus positif sebanyak 365.240 orang.
Lalu, jumlah pasien yang sembuh menjadi 293.653 di seluruh Indonesia.
Pada hari sebelumnya, total pasien yang sembuh yakni 289.243 orang.
Sehingga, terjadi penambahan pasien yang sembuh sebanyak 4.410 orang.
Baca juga: Update Covid-19 Global 20 Oktober 2020: Total Infeksi Virus Corona di Seluruh Dunia Tembus 40,5 Juta
Kemudian, total ada 12.734 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga Selasa hari ini.
Sementara, data Senin kemarin sebanyak 12.617 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sehingga, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam sebanyak 117 orang.
Prioritas Vaksinasi Covid-19
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan soal vaksinasi dan imunisasi.
Ia menyampaikan, vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh, dapat melalui suntik atau tetes.
Setelah proses itu, tubuh bereaksi membentuk imunitas atau antibodi.
Sehingga, bisa melawan saat tertular virus corona (Covid-19).
Sedangkan, imunisasi adalah proses ketika tubuh dapat memunculkan kekebalan tubuh karena terbentuknya antibodi terhadap imun yang dituju.
Baca juga: Achmad Yurianto Ingatkan Masyarakat Tetap Jalankan Protokol 3M Meski Ada Vaksin Covid-19
Baca juga: Indonesia dan Inggris Berkolaborasi di Bidang Pendidikan dan Riset Vaksin Covid-19
Baca juga: MUI Beberkan Tiga Hal Penting dalam Proses Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19
Adapun yang mendapat vaksinasi adalah orang sehat yang berisiko tinggi seperti dokter, tenaga kesehatan, perawat yang setiap hari berinteraksi dengan pasien Covid-19.
Selain itu, kelompok yang memberikan pelayanan publik yang memiliki risiko bersentuhan dengan banyak orang.
Terkait skema penyebaran vaksin, Wiku menjelaskan akan menentukan prioritas.
Sebab, stok vaksin Covid-19 tidak datang dalam jumlah yang komplet.
Produksi vaksin bertahap, jadi pemberiannya pun dilakukan berdasarkan prioritas.
"Nanti ada pertimbangan tersendiri apakah diberikan pada orang yang berisiko tinggi dan juga diberikan ke daerah," jelas Wiku Adisasmito, dikutip dari Covid19.go.id, Senin (19/10/2020).
Baca juga: Masyarakat Diimbau Selalu Terapkan 3M Sembari Tunggu Vaksin Covid-19
Baca juga: Jokowi Minta Pemberian Vaksin Covid-19 Disiapkan Matang dan Hati-hati: Terutama Komunikasi Publiknya
Baca juga: Tahap Awal, Indonesia Beri Vaksin Covid-19 untuk 9,1 Juta orang
Bio Farma Siap Produksi 17 juta Vaksin Sinovac Per Bulan
Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto mengatakan, pihaknya mampu memproduksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas 250 juta dosis secara bertahap.
Bambang menjelaskan pihaknya telah melakukan beberapa persiapan sebelum produksi vaksin mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM).
"Tentu persiapan dari awal sudah dipersiapkan. Ada quality control. Semua dilakukan secara hati-hati sesuai standard mutu," ujar Bambang Heriyanto, Senin.
Baca juga: 1.620 Relawan Telah Disuntikkan Vaksin Civid-19 Dosis Pertama, Suntikan Kedua Sebanyak 1.074 Orang
Baca juga: Bisakah Vaksin Covid-19 Diberikan secara Gratis? Ini Penjelasan Bio Farma
Baca juga: Agar Penanggungjawab Jelas, Vaksin Gratis Diurus Menkes, Vaksin Mandiri Diurus Menteri BUMN
Ia menjelaskan, jumlah produksi vaksin ini tidak bisa mengacu kapasitas maksimal 250 juta dosis, tapi dilakukan secara bertahap.
"Sekitar 16 juta dosis sampai 17 juta dosis per bulan yang bisa diproduksi tergantung waktu suplai dari Sinovac," papar Bambang.
Bambang menceritakan progres vaksin yang sudah memasuki uji klinis tahap ketiga di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.
Sebanyak 1.620 orang relawan yang dapat suntikan vaksin pertama sudah selesai semua.
Kemudian berlanjut suntikan kedua pada 1.724 orang relawan, 671 orang di antaranya sudah diambil darahnya.
“Ini semua akan selesai di awal bulan Januari 2021,” ungkap Bambang.
Baca juga: Presiden Ingatkan Menteri Jangan Sampai Vaksin Covid-19 Dihantam Isu yang Memancing Demonstrasi
Baca juga: Ingatkan Para Menteri Hati-hati Sampaikan Vaksin Covid-19, Presiden: Jangan Sampai Dihantam oleh Isu
Baca juga: CEPI Beri Kepercayaan Bio Farma untuk Memproduksi Vaksin Covid-19
(Tribunnews.com/Nuryanti)