News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Epidemiolog UI: Pelaporan Kasus Kematian Akibat Covid-19 Masih Rendah

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengungkapkan pelaporan kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih rendah.

Padahal, menurut Pandu, kematian akibat Covid-19 merupakan isu yang sangat penting dalam penanganan pandemi.

"Kematian masih menjadi isu selama ini karena banyak yang menganggap bahwa angka kematian yang dilaporkan itu under reported," ujar Pandu dalam webinar Proyeksi Kasus Covid-19 dan Evaluasi PSBB yang disiarkan channel Youtube KGM Bappenas, Jumat (23/10/2020).

Baca juga: Raja Thailand Dikabarkan Dilarikan ke Rumah Sakit Dini Hari karena Pengawalnya Positif Covid-19

Pandu mengungkapkan selama ini kasus kematian yang dilaporkan hanya pasien meninggal yang terkonfirmasi positif setelah melalui pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Sementara pasien suspek tidak dilaporkan.

Padahal, organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) menyarankan agar pasien suspek juga ikut dilaporkan.

Baca juga: Update 23 Oktober: 325 Pasien Positif Covid-19 Masih Dirawat di RSKI Pulau Galang

"Jadi karena yang dilaporkan hanya yang terkonfirmasi dengan tes laboratory dengan PCR positif. Dan yang masih suspek tidak dilaporkan. Dan ini banyak orang yang menganggap harus dilaporkan, karena WHO menyarankan harus dilaporkan," kata Pandu.

Pandu meminta agar angka kematian akibat Covid-19 dapat ditekan serendah mungkin.

Menurut Pandu, dibutuhkan usaha yang keras untuk menekan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Jelang Libur Panjang, Satgas Covid-19 Monitor Protokol Kesehatan Tempat Wisata

Terutama mengurangi angkat kematian tenaga kesehatan yang sangat dibutuhkan dalam penanganan Covid-19.

"Apalagi korban itu tenaga kesehatan yang yang merupakan tenaga yang sangat produktif dan dibutuhkan pada saat pandemi ini," ucap Pandu.

Dirinya menjelaskan angka kematian dapat dengan menurunnya angka hospitalisasi atau perawatan di rumah sakit.

Sementara angka hospitalisasi dapat diturunkan dengan menurunnya kasus.

"Jadi untuk menurunkan kematian bukan memperbaiki hanya layanan di rumah sakit tapi juga berusaha menekan kasus dan kemudian menekan hospitalisasi dari pasien," ungkap Pandu.

Seperti diketahui, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Jumat (23/10/2020), jumlah pasien kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia di Indonesia menjadi 13.077 orang, setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 118 orang.

Pencegahan virus corona menurut WHO

Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.

Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.

Cara mencegah kemungkinan terinfeksi COVID-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:

1. Cuci tangan teratur

Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.

Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.

2. Sosial distancing

Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.

Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.

Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut menderita batuk.

3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut

Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.

Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.

SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020).  (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.

Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.

Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.

4. Segera buang tisu bekas

Karena tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.

Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan COVID-19.

5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat

Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.

Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.

Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.

Baca: Ungkap Vaksin Corona Tak Bisa 100 Persen Efektif, Pakar Tetap Peringatkan Jaga Jarak & Pakai Masker

Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.

Ikuti perkembangan COVID-19 terbaru (kota atau area lokal di mana COVID-19 menyebar luas).

Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.

Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena COVID-19 di salah satu area ini.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini