Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena cabin fever atau kegelisahan akibat terisolasi di rumah dalam kurun waktu yang lama bisa melanda siapa saja.
Anggota Tim Pakar Satgas Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku, Turo Wongkaren, meminta tiap orang mewaspadai dampak psikologis ini dengan tidak nekat bepergian selama Covid-19 masih mewabah.
Awalnya Turo menjelaskan, faktor yang mendasari cabin fever adalah kebiasaan masyarakat Indonesia yang kerap bertemu banyak orang atau ke tempat keramaian ketika libur panjang.
Kebiasaan itu menurut Turo sulit diubah.
Baca juga: Inggris Umumkan Lockdown Selama Sebulan Setelah Covid-19 Tembus 1 Juta Kasus
Apalagi ketika ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), keinginan untuk melakukan aktivitas seperti situasi normal sangat dibatasi.
Walhasil, dari keterbatasan itu muncul kegelisahan ketika orang terpaksa harus di rumah saja selama masa pandemi ini.
Turo membeberkan, ciri-ciri orang yang terkena cabin fever ini adalah mudah tersulut emosi.
"Symptoms cabin fever itu salah satunya, kalau bahasanya di Indonesia itu baper. Kelamaan di rumah jadi baperan, sedikit-sedikit tersinggung," kata Turo lewat keterangan tertulis, Minggu (1/11/2020).
Baca juga: Ekonomi AS Meroket 33,1 Persen, Tapi Gelombang Kedua Covid-19 Jadi Ancaman
Kepala Lembaga Demografi FEB Universitas Indonesia itu agak sulit mengatasi dampak psikologis tersebut.
Masyarakat kelas atas menurutnya mengatasi cabin fever dengan berolah raga atau jogging di treadmill, komplek, atau bahkan berspeda.
Lanjut dia, untuk masyarakat kelas menengah atau bawah, lebih sulit mengtasinya karena salah satu sumber penanganannya datang ke tempat umum atau bertemu dengan beberapa orang.
"Artinya, kalau kita mau mereka tidak lakukan itu mungkin bisa kasih masukan atasi cabin fever ini. Salah satunya keluar rumah dengan berolahraga, tapi hindari ketemu orang, jaga jarak," jelas dia.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat bisa membuat target untuk melakukan kegiatan dalam satu hari penuh, agar bisa menjadi lebih produktif.