News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Terserang Covid-19, Ini Beda Gejala Pangeran Charles dan Putranya, Pangeran William Sesak Napas

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga kerajaan Inggris

TRIBUNNEWS.COM - Kerajaan Inggris diserang virus coroa. Kerabat di istana Inggris pun dikabarkan terpapar covid-19.

Setelah Pangeran Charles terpapar virus Corona Maret lalu, Pangeran William kabarnya sempat terinfeksi virus corona atau Covid-19 pada April 2020 silam.

Namun publik baru mengetahui lebih dari enam bulan setelahnya.

Kabar Pangeran William terinfeksi Covid-19 ini diketahui dari laporan media Inggris.

Sebelumnya, sang ayah, Pangeran Charles juga terinfeksi covid-19.

Pangeran William Lebih Parah, Sampai Sesak Napas

Beda dengan sang ayah, Pangeran William memiliki gejala lebih parah

Hal itu dilakukan karena ayah 3 anak itu tidak ingin membuat masyarakat Inggris khawatir.

Pangeran William, Duke of Cambridge mengenakan APD (alat pelindung diri), masker atau penutup wajah, pelindung mata sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran COVID-19. Ia bertemu dengan para ilmuwan termasuk Christina Dold saat kunjungan ke laboratorium manufaktur tempat vaksin melawan COVID-19 diproduksi di Oxford Vaccine Group di Rumah Sakit Churchill di Oxford, sebelah barat London pada 24 Juni 2020. (Steve Parsons / POOL / AFP)

Menurut sumber The Sun yang dikutip dari Daily Star, Senin (2/11/2020), William mengalami sesak napas saat idap Covid-19.

"William terkena virus yang cukup parah. Pada satu tahap dia berjuang untuk bernapas, jadi jelas semua orang di sekitarnya sangat panik," ujar seorang sumber.

Meskipun dilaporkan sakit, William tetap terus bekerja sepanjang bulan April lalu.

"Setelah memeriksakan diri dan dites positif, William bertekad untuk menjalankan tugasnya seperti biasa."

"Dia bertekad untuk memenuhi semua janjinya," sambung sumber.

Mengutip Today, Senin (2/11/2020), pada 1 April lalu, suami Kate Middleton ini kedapatan menghubungi Rumah Sakit Queen Burton.

Ia kemudian menghadiri acara pembukaan Rumah Sakit Nightingale Birmingham melalui konferensi video pada 16 April.

Beberapa hari kemudian, ia bersama istrinya, Kate Middleton muncul di acara amal BBC, The Big Night In.

Benar atau tidaknya laporan ini, Istana Kensington hingga kini tidak mengonfirmasikan atau menyangkal ketika dihubungi media pada Minggu (1/11/2020) kemarin.

Meski begitu, beberapa orang sudah terlanjur merasa kecewa dengan sikap diam istana terkait diagnosis William.

"Jika calon Raja tertular virus yang berpotensi fatal selama lockdown dan ia serta orang-orang di sekitar menutupinya."

"Itu menimbulkan pertanyaan serius tentang apakah kita dapat mempercayai apapun yang ia atau penasihatnya katakan," cuit Richard Palmer, koresponden Daily Express.

"Jika Boris Johnson, Keir Starner, Emmanuel Macron, Angela Merkel, Donald Trump atau Joe Biden menutupi tes positif Covid-19, banyak orang tidak memuji mereka karena tidak ingin membuat orang khawatir," sambungnya.

Pangeran Charles dan Camilla (Getty Images/Chris Jackson)

Pangeran Charles Duluan Terpapar, Usai Sembuh Ini yang Terjadi

Sebelum Pangeran William, ayahnya, Pangeran Charles telah lebih dulu terinfeksi Covid-19.

Charles menderita gejala ringan dari infeksi virus corona sebelum menjalani isolasi mandiri selama 2 minggu.

Ketika Pangeran Charles terinfeksi Covid-19, Clarence House mengumumkannya lewat pernyataan resmi pada 25 Maret 2020.

"Pangeran Charles menunjukkan gejala ringan tetapi tetap dalam keadaan sehat."

"Ia telah bekerja dari rumah selama beberapa hari terakhir seperti biasa," bunyi pernyataan Clarence House pada saat itu.

Dia mengisolasi diri selama tujuh hari di Skotlandia setelah muncul gejala Covid-19 ringan.

Pada saat itu, Carmilla Duchess of Cornwall didiagnosa negatif Covid-19 dan mengisolasi diri selama 14 hari.

Namun setelah sembuh dari wabah ini, Pangeran Charles mengaku belum mendapatkan kembali indera perasa dan penciumannya seperti dulu.

Wabah corona kemudian menjangkiti Perdana Menteri Boris Johnson hingga harus dilarikan ke rumah sakit pada April lalu.

Inggris adalah salah satu negara Eropa yang sangat terdampak oleh pandemi corona.

Menurut Universitas John Hopkins, negara ini telah mencatat 1 juta kasus Covid-19.

Kabar mengenai diagnosa Pangeran William muncul saat Inggris akan menjalani lockdown nasional kedua.

Penguncian ini akan berlangsung selama 4 minggu dan dimulai pada Kamis depan.

Keputusan ini diumumkan PM Johnson pada Sabtu lalu, setelah Kantor Statistik Nasional memperkirakan 1 dari 100 orang di Inggris sekarang memiliki Covid-19.

Dari total 1.034 juta kasus di Inggris, sebagian besar yakni sekitar 880.000 jiwa, berada di Inggris, negara terpadat di serikat pekerja.

Sementara itu negara lain yang ada di daratan Inggris, Wales dan Skotlandia melakukan kebijakanya masing-masing.

Diagnosa Sengaja Dirahasiakan
Seorang sumber dari istana kepada BBC mengatakan Pangeran William diyakini terpapar virus corona pada April, bulan yang sama dengan ayahnya, Pangeran Charles.

Menurut laporan The Sun, Pangeran William memang merahasiakan diagnosisnya tersebut agar masyarakat Inggris tidak khawatir.

Hingga kabar ini diturunkan, pihak Istana Kensington, kantor, dan rumah Pangeran William menolak berkomentar secara resmi.

Dilansir CNN, meski tidak berkomentar pihaknya juga tidak menyangkal laporan tersebut.

"(Pangeran William tidak memberi tahu siapapun soal diagnosanya karena) ada hal-hal penting yang terjadi dan saya tidak ingin membuat siapa pun khawatir," menurut The Sun.

Kakak Pangeran Harry ini dirawat oleh dokter istana.

Dia juga mengisolasi diri di rumah keluarga, di Anmer Hall, Norfolk.

Koresponden kerajaan dari BBC, Jonny Dymond mengatakan kemungkinan alasan Pangeran William merahasiakan diagnosanya.

Menurut Jonny, William mungkin ingin menghindari kekhawatiran berlebih mengingat kondisi pandemi di Inggris kala itu.

"Tapi istana juga mencoba menjaga privasi untuk Keluarga Kerajaan," tambahnya.

Pangeran William dilaporkan melakukan 14 kali panggilan telepon dan video selama April.

Di awal bulan itu, Duke dan Duchess Cambridge melakukan video call dengan anak-anak dari pekerja penting selama pandemi di sekolah dasar di Burnley, Lancashire.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Grid.ID, Mia Della Vita)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini