TRIBUNNEWS.COM - Meskipun kasus reinfeksi COVID-19 baru ditemukan kurang dari 30 di seluruh dunia, tetapi masyarakat yang sudah sembuh dari COVID-19 masih berisiko terinfeksi virus lagi. Untuk itu harus tetap berhati-hati dan selalu menjalankan protokol kesehatan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe memaparkan antibodi yang diproduksi tubuh untuk melawan COVID-19 durasinya tidak bertahan lama, sehingga orang yang sudah sembuh masih dapat terinfeksi virus lagi.
“Sekalipun sudah dinyatakan sembuh, harus tetap hati-hati karena sudah ada informasi soal reinfeksi. Jadi harus tetap melaksanakan protokol kesehatan 3M,” paparnya dalam Dialog Produktif ‘Vaksin: Intervensi Kesehatan Masyarakat yang Efektif dan Aman’ di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (3/11/2020).
Selain mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, masyarakat juga diharapkan untuk terus memperhatikan kebersihan, bagaimana interaksi dengan hewan, serta menerima vaksin untuk melindungi diri dan keluarga.
“Kita harus makin waspada, berdasarkan sejarah pandemi ini bisa berulang, seperti sebelumnya ada pandemi influenza,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk masyarakat yang hasil pemeriksaannya menunjukkan positif COVID-19, dr Dirga mengatakan harus tetap berpikir positif dan tenang, serta langsung berkonsultasi dengan dokter terkait penanganan yang harus dilakukan dan jika perlu minum obat yang telah direkomendasikan.
“Setelah konsultasi ke dokter, baru minum obat. Jangan berinisiatif untuk minum obat-obatan sendiri,” tegasnya.
Dia pun mengatakan untuk kasus COVID-19 dengan gejala ringan hanya perlu isolasi mandiri, bahkan tanpa perlu mengonsumsi obat-obatan khusus selain yang obat-obatan suportif seperti vitamin atau obat pereda demam dan batuk yang dapat didapatkan secara bebas.