News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ahli Epidemiologi: Kasus Covid-19 di Indonesia Belum Capai Puncak Gelombang Pertama

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grafik kasus positif Covid-19 di Indonesia dari awal pandemi hingga Jumat (13/11/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia dinilai belum mencapai puncak gelombang pertama.

Hal itu diungkapkan pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dr Windhu Purnomo.

Windhu menyebut meski pada bulan Oktober kemarin sempat ada tanda-tanda kasus mengalami penurunan, ia menyebut grafik kasus masih terus meningkat.

"Kemarin bulan Oktober sepertinya kita mencapai puncak karena kemudian kasus seakan-akan turun."

"Tapi dugaan saya (pandemi belum mencapai puncak) itu ternyata benar."

"Artinya saat ini kasus di Indonesia masih mendaki, belum mencapai puncak gelombang pertama," ungkap Windhu saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat malam.

Pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dr Windhu Purnomo. (istimewa)

Baca juga: Berkerumunnya Jemaah HRS Saat Pandemi Covid-19, PBNU: Kita Tidak Boleh Mudarat ke Orang Lain

Diketahui sejak pertama kali kasus Covid-19 diumumkan di Indonesia pada 2 Maret 2020, sudah ada lebih dari 450 ribu kasus di Indonesia hingga saat ini.

Total hingga hari ini sudah ada 457.735 kasus Covid-19 di Indonesia.

Sedangkan kasus berujung kematian berjumlah 15.037 orang.

Kabar baiknya, total kesembuhan hingga hari ini berjumlah 385.094 orang.

Grafik kasus positif Covid-19 hingga Jumat (13/11/2020). (covid19.go.id)

Rekor Tambahan Kasus Positif

Sementara itu kasus tambahan positif Covid-19 harian di Indonesia mencatatkan rekor tertinggi pada Jumat (13/11/2020) dengan 5.444 kasus dalam 24 jam.

Windhu menyebut bisa jadi satu faktor yang mempengaruhi adalah momen libur panjang beberapa waktu lalu.

"Salah satu kemungkinannya akibat libur panjang lima hari itu," ungkap Windhu.

Diketahui pemerintah menetapkan tanggal 28 dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama dalam rangka libur memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada 29 Oktober 2020.

Baca juga: Tak Ingin Timbulkan Klaster Baru Covid-19, Mendagri Pilih Tunda Pemilihan Kepala Desa 2020

Sehingga, total libur panjang selama 5 hari, yaitu pada tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Diketahui tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan momen tersebut untuk bepergian.

Dengan tambahan tersebut, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 457.735 kasus.

Baca juga: Tak Mau Dirawat Lantaran Menikah, Pengantin Wanita & Keluarga di Sragen Meninggal karena Corona

Pencegahan Covid-19

Sementara itu dikutip dari kemkes.go.id  berikut cara pencegahan Covid-19 pada level individu dan masyarakat:

Pencegahan Level Individu

Terdapat beberapa prinsip yang perlu diikuti untuk membantu mencegah COVID-19, yaitu menjaga kebersihan diri/personal dan rumah dengan cara:

a. Mencuci tangan lebih sering dengan sabun dan air setidaknya 20 detik atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer), serta mandi atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan atau mengantarkan makanan.

b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.

c. Jangan berjabat tangan.

d. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit.

e. Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas bagian dalam atau dengan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan.

f. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah berpergian.

g. Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda-benda yang sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lainlain), gagang pintu, dan lain-lain.

Seorang anak mencuci tangan menggunakan wastafel kran injak PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang terdapat di Rusunawa Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2020). Menyambut hari cuci tangan sedunia yang jatuh setiap 15 November, Palyja membagikan westafel kran injak di 13 kelurahan dan 4 rumah susun di Jakarta. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Baca juga: Psikolog: Sisi Positif Pandemi Virus Corona Juga Perlu Disyukuri

Pencegahan Level Masyarakat

a. Dilarang berdekatan atau kontak fisik dengan orang mengatur jarak minimal 1 meter, tidak bersalaman, tidak berpelukan dan berciuman.

b. Hindari penggunaan transportasi publik (seperti kereta, bus, dan angkot) yang tidak perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika berpergian.

c.Bekerja dari rumah (Work From Home), jika memungkinkan dan kantor memberlakukan ini.

d.Dilarang berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum.

e. Hindari bepergian ke luar kota/luar negeri termasuk ke tempat-tempat wisata.

f. Hindari berkumpul teman dan keluarga, termasuk berkunjung/bersilaturahmi tatap muka dan menunda kegiatan bersama. Hubungi mereka dengan telepon, internet, dan media sosial.

g. Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter atau fasilitas
lainnya.

h. Jika anda sakit, Dilarang mengunjungi orang tua/lanjut usia. Jika anda tinggal satu rumah dengan mereka, maka hindari interaksi langsung dengan mereka.

i. Untuk sementara waktu, anak sebaiknya bermain sendiri di rumah.

j. Untuk sementara waktu, dapat melaksanakan ibadah di rumah.

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini