TRIBUNNEWS.COM - Pfizer Incorporation mengatakan bahwa pihaknya akan memulai program percontohan untuk vaksinasi penyakit Covid-19 di empat negara bagian Amerika Serikat, Senin (16/11/2020).
Channel News Asia melaporkan, program tersebut dilaksanakan untuk membantu menyempurnakan rencana pengiriman dan penyebaran kandidat vaksinnya.
Adapun empat negara bagian yang dipilih, yakni Rhode Island, Texas, New Mexico, dan Tennessee.
Ke empat negara tersebut dipilih karena memiliki perbedaan luas wilayah, keragaman populasi, dan infrastruktur vaksinasi.
Selain itu, kebutuhan setiap negara bagian untuk menjangkau individu di perkotaan maupun pedesaan juga berbeda.
"Empat negara bagian yang termasuk dalam program percontohan ini tidak akan menerima dosis vaksin lebih awal daripada negara bagian lain berdasarkan uji coba ini."
"Juga tidak akan menerima pertimbangan yang berbeda," kata Pfizer dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Dirjen WHO Sebut Vaksin Saja tak Cukup Menghentikan Pendemi Covid-19
Baca juga: Data Awal Menunjukkan Vaksin Eksperimental Moderna 94,5% Efektif Melawan Covid-19
Pfizer kemudian merilis data awal tentang vaksin yang dikembangkannya dengan menggandeng perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech SE.
Yang mana data tersebut menunjukkan tingkat keefektifan Vaksin Pfizer dalam melawan Covid-19 adalah lebih dari 90 persen.
Sementara itu, Moderna Incorporation pada Senin (17/11/2020) kemarin, mengklaim bahwa kandidat vaksinnya menunjukkan tingkat keefektifan dalam melawan Covid-19 sebesar 94,5 persen.
Pejabat tinggi penanganan penyakit menular Amerika Serikat, Anthony Fauci mengatakan, keefektifan tersebut benar-benar hasil penelitian yang spektakuler dan sangat mengesankan.
Sebelumnya, Fauci menduga tingkat keefektifan vaksin dari Moderna adalah 70 persen sampai 75 persen, dan sudah sangat puas dengan hal itu.
"Saya telah mengatakan, dan harus saya akui bahwa saya akan puas dengan 70 (keefektifan vaksin), atau paling banyak 75 persen keefektifan," ujar Fauci dikutip dari Channel News Asia.
"Soal kami memiliki 94,5 persen vaksin yang efektif sangat mengesankan. Ini benar-benar hasil yang spektakuler yang menurut saya tidak ada vaksin antisipasi akan sebagus ini," lanjutnya.