Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) baru saja menyampaikan pemaparan salah satu inovasinya yakni Air Purifier Turbo kepada Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro.
Daam agenda yang dilakukan di Gedung BPPT II, Jakarta Pusat, Selasa (24/11/2020) itu, Direktur Utama SCNP Hendrik Nursalim menjelaskan terkait fungsi serta manfaat Air Purifier Turbo bagi pelaku industri, baik perkantoran dan pabrik maupun rumah tangga.
"Udara yang sehat, bersih dan minim dari kuman, polutan, virus, bakteri yang dapat membahayakan kesehatan manusia, merupakan proposi nilai utama dan sangat dibutuhkan oleh pelaku industri perkantoran, pabrik dan rumah tangga saat ini," kata Hendrik, dalam keterangan resmi.
Baca juga: Dari Refreshing Doping Control Officer LADI: Tenaga Pengawas Doping Wajib Penuhi Prokes Covid-19
Sementara itu, Menristek Bambang pun mengapresiasi inovasi yang dikembangkan oleh SCNP untuk bidang kesehatan itu."Perangkat Air Purifier Turbo dari SCNP merupakan inovasi positif dalam ranah kesehatan yang memberikan rasa nyaman bagi manusia dengan membuat udara menjadi bersih dari polutan," jelas Bambang.
Bambang menilai inovasi ini memiliki potensi untuk dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap virus corona (Covid-19).
Baca juga: Imam Besar Masjid Istiqlal : Ulama Harus Bantu Pemerintah di Masa Pandemi Covid-19
Bahkan Bambang menunjuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk berkolaborasi dengan SCNP dalam menguji seberapa besar tingkat efektivitas Air Purifier Turbo untuk melawan virus tersebut.
"Perangkat ini seperti suplemen, yang potensinya sangat layak untuk diuji lebih lanjut dalam upaya membasmi Covid-19. Untuk itu LIPI siap berkolaborasi dengan SCNP dalam melakukan pengujian efektivitas Air Purifier Turbo secara langsung terhadap virus Covid-19 di laboratorium khusus," tegas Bambang.
Baca juga: Jika Vaksin Covid-19 Aman dan Halal, Nasaruddin Umar : Tidak Ada Alasan Menolak Vaksinasi
Senada dengan apa yang disampaikan Menristek Bambang, Bendahara Palang Merah Indonesia (PMI) Suryani Motik melihat inovasi ini memang memiliki relevansi dengan bidang kesehatan dan kemanusiaan."Manfaat Air Purifier sangat relevan dengan aspek kesehatan dan juga kemanusiaan," kata Suryani.
Dalam pemaparan tersebut, Direktur Operasi SCNP Shirly Effendy menyatakan bahea inovasi ini dapat memenuhi kebutuhan manusia terkait udara yang bersih dari polutan.
"Air Purifier mampu menyediakan kebutuhan manusia akan udara sehat dan bersih," jelas Shirly.
Perlu diketahui, secara teknis, kebutuhan manusia terkait udara sehat dan bersih ini diperoleh melalui 4 tahap.
Yang pertama adalah High Efficiency Particles Arrestant Filter atau penyaring HEPA yang menunjukkan efektivitas mencapai 99,97 persen dalam menyaring kuman, polutan, virus, bakteri dengan ukuran hingga 0,3 mikron yang bertebaran pada udara yang dihirup manusia.
Kedua, UV kategori C yang teremisi di dalam perangkat yang tertutup rapat dapat membunuh bakteri, kuman dan virus di udara yang dialirkan ke dalam perangkat untuk kemudian dihembuskan kembali sebagai udara yang bersih.
Lalu ketiga adalah Ion Generator yang berfungsi mengeluarkan ion-ion negatif dan mereduksi densitas partikel buruk di udara. Selanjutnya yang keempat, lampu biru LED yang menarik nyamuk dan serangga sehingga masuk dan terperangkap.
Dalam rangkaian kegiatan pemaparan tersebut, tim produk SCNP turut melakukan demo perangkat Air Purifier yang sangat hemat energi, karena hanya membutuhkan 35 watt namun sanggup menyaring udara dengan debit 167 m3 per jam dalam ruang berdimensi 8x8x3 meter.
Selain itu, tingkat kemurnian udara juga diukur menggunakan detektor khusus pada momen sebelum dan sesudah penggunaan Air Purifier dalam ruangan.
Corporate Secretary SCNP Tumpal Sihombing pun menekankan bahwa Air Purifier ini masuk dalam kategori comfortable goods yang secara preventif bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Inovasi ini cocok bagi para profesional yang bekerja di perkantoran maupun pabrik serta anggota keluarga yang beraktivitas di rumah.
Perlu diketahui, SCNP sebelumnya juga telah meluncurkan purwarupa alat kesehatan detektor dini penyakit kardiovaskular NIVA (Non Invasive Vascular Analyzer) pada tahun 2019.
NIVA merupakan hasil pengembangan kerja sama antara SCNP dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).