News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Bantah Anggapan Tak Bisa Kerja, Pemuda Pancasila : Wapres Ma'ruf Amin Fokus Tanggulangi Covid-19

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meninjau simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Cikarang, Kab.Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Dalam kunjungan itu, Ma'ruf Amin mengecek kesiapan dan prosedur vaksinasi untuk masyarakat, didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Pemuda Pancasila (PP) Arif Rahman menampik anggapan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak bisa bekerja. Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia dilanda pandemi Covid-19 pada 2 Maret lalu, kata Arif, Wapres fokus bekerja menanggulangi pandemi.

Pernyataan Arif merujuk cuitan Ferdinand Hutahaen di akun Twitter-nya @FerdinandHaean3. Dalam cuitannya tertanggal 21 November 2020 itu Ferdinand mencuit "Jubir : Wapres Ma'ruf Amin Tak Masalah Bertemu Habib Rizieq Dan Kami pun sebetulnya tak masalah dan tak keberatan kalau pak Ma'ruf mau mundur dari kursi Wapres dan bergabung dengan FPI. Kami iklas pak...! Biar kursi wapres diisi yang bisa kerja..! Maaf ya..!"

Baca juga: Seorang ASN Ditemukan Tewas di Kamar Hotel Kawasan Sawah Besar, Hasil Rapid Testnya Reaktif Covid-19

Baca juga: Thailand akan Tandatangani Kontrak Pembelian Vaksin Covid-19 dengan Oxford-AstraZeneca

"Sampai hari ini Wapres terus mendorong penanggulangan pandemi Covid-19. Terus Ferdinand menilai Wapres tidak bekerja dasarnya apa?," ujar Arif, dalam keterangannya, Kamis (26/11/2020).

Disamping itu, Arif angkat bicara soal desakan yang dialamatkan kepada Ma'ruf Amin untuk mundur dari jabatannya. Menurutnya, Ma'ruf Amin bisa menjadi Wapres berkat dukungan luas dari masyarakat.

“Artinya, kalau hanya satu atau dua orang yang meminta Wapres mundur, ini namanya melawan masyarakat luas yang mendukung Kiai Ma'ruf Amin di Pilpres kemarin," kata dia.

Disisi lain, sambung Arif, Ma'ruf yang juga mantan Ketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga memiliki kontribusi besar terhadap Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang lalu.

"Karena berpasangan dengan Kiai Ma'ruf, umat Islam khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU) pun satu suara memenangkan Pak Jokowi waktu itu," ungkapnya.

Memang pada Pilpres lalu, Arif mengatakan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menang telak di sejumlah daerah yang menjadi basis NU. Salah satunya di Provinsi Jawa Timur.

"Makanya, ini ada segelintir orang seenaknya saja minta Wapres mundur. Ini sama menyakiti warga NU," tandas Arif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini